Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) melonjak ke level tertinggi menyentuh batas auto reject atas pada perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (26/1/2022).
Pada pukul 09.19 WIB, saham NETV naik 34,69 persen atau 68 poin menjadi Rp264, dari harga pelaksanaan IPO Rp196. Total transaksi mencapai Rp4,83 miliar. Kapitalisasi pasar NETV mencapai Rp6,19 triliun.
Melonjaknya saham NETV meneruskan tren saham IPO yang mentok batas atas pada perdagangan perdana sahamnya di BEI. Adapun, NETV menjadi perusahaan tercatat keempat di BEI pada 2022.
NETV selama masa penawaran umum melepas sahamnya ke publik dengan harga Rp196, dan meraih dana IPO Rp149,99 miliar. NETV menawarkan sebanyak-banyaknya 765,30 juta saham barunya atau setara 4,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Perolehan dana dari penawaran umum ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk pengembangan anak usaha NETV. Misalnya pengembangan produksi konten dan pembelian program, modal kerja perseroan dalam pengelolaan industri manajemen artis, pengembangan platform media digital, dan penyelesaian sejumlah tertentu dari fasilitas pinjaman.
Selain dari perolehan dana dari penawaran umum, NETV juga melakukan konversi atas Mandatory Convertible Bond/MCB dengan total nilai sebesar Rp810 miliar antara lain dari PT Semangat Bambu Runcing menjadi penyertaan saham serta konversi atas pinjaman pemegang saham dengan total nilai sebesar Rp353,45 miliar menjadi penyertaan saham.
Baca Juga
CEO NETV Deddy Hariyanto mengatakan langkah pencatatan sebagai perusahaan terbuka ini merupakan bagian dari rencana akselerasi pencapaian beberapa prioritas pengembangan usaha perseroan.
Melalui anak usaha lembaga penyiaran nasional NET yang dikenal dengan konten kreatif dan kekiniannya, ingin mengembangkan konten-konten NET agar dapat lebih luas lagi menjangkau potensi pemirsa di Indonesia.
"Kami juga akan terus mengembangkan berbagai inovasi platform teknologi media penyiaran berbasis digital dari anak usaha kami yang memiliki potensi kuat ke depannya sejalan dengan semakin berkembangnya kreatifitas konten-konten eksklusif kami di platform media digital," jelas Deddy Hariyanto dalam keterangan resmi Rabu (26/1/2022).
Sebagai informasi, sekitar 18,5 persen dari dana IPO akan digunakan perseroan dalam industri manajemen artis seperti biaya pengembangan keahlian dan keterampilan artis serta biaya operasional.
Selanjutnya 53 persen dari dana IPO akan digunakan untuk setoran modal kepada PT Net Mediatama Televisi sebagai anak usaha perseroan untuk membayar fasilitas pinjaman dan pembuatan dan pembelian program.
Sisanya sekitar 28,5 persen akan digunakan untuk setoran modal kepada PT Net Media Digital sebagai anak usaha perseroan untuk membayar fasilitas pinjaman serta pembuatan dan pembelian program.