Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Cerah IDX30 setelah Saham EMTK Masuk Jadi Konstituen

Emtek (EMTK) membawa sentimen positif lantaran perseroan tidak hanya bergerak dalam bidang teknologi, melainkan juga memiliki bisnis lain mulai dari media hingga rumah sakit. 
Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) Alvin W. Sariaatmadja/Emtek
Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) Alvin W. Sariaatmadja/Emtek

Bisnis.com, JAKARTA – Masuknya emiten sektor teknologi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) ke dalam konstituen indeks IDX30 dipercaya akan mendorong kinerja indeks tersebut positif setidaknya dalam dua semester ini. 

Melalui evaluasi terbarunnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terdapat pergantian dua anggota konstituen yang sama-sama bergerak di industri rokok, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dalam indeks IDX30.

Sebagai penggantinya, saham emiten teknologi EMTK masuk dalam konstituen dan satu emiten lain adalah emiten pelat merah yang bergerak di bidang konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT). 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan keluarnya kedua saham rokok ini berkaitan dengan ekspektasi pendaptan yang turun dan kemudian juga menjadi pemberat IDX30. 

Sementara, saham teknologi EMTK menurutnya adalah pendorong yang kuat bagi kinerja indeks tersebut mengingat bergerak di bidang teknologi yang kinerjanya solid pada tahun lalu. 

Wawan berpendapat, Emtek membawa sentimen positif lantaran perseroan tidak hanya bergerak dalam bidang teknologi melainkan juga memiliki bisnis lain mulai dari media hingga rumah sakit. 

“Menurut saya ini [EMTK] tambahan yang bagus sekali untuk IDX30, jadi ada perwakilan dari saham teknologinya dan kinerja EMTK juga lumayan bagus,” ungkap Wawan kepada Bisnis, Rabu (26/1/2022). 

Di sisi lain, untuk saham emiten konstruksi WSKT yang masuk ke dalam konstituen, Wawan menilai prospeknya akan bagus untuk jangka panjang. Sedangkan dalam waktu dekat masih berisiko. 

Dia menjelaskan bahwa emiten konstruksi, terlebih lagi milik pemerintah agak berbeda. Di mana ketika mendapatkan proyek baru biasanya emiten akan mencari utang atau menjual anak usahanya untuk mendapatkan cashflow pengerjaan proyek tersebut. 

Cashflow itu ungkap Wawan akan kembali lagi ketika proyek yang sudah jadi kemudian dilego oleh emiten tersebut ke pihak lain. Oleh sebab itu ungkapnya yang menjadi tantangan bagi perseroan saat ini adalah dari sisi hutang dan kemampuan menyelesaikan proyek tepat waktu. 

“Ya menarik konstruksi tapi dalam longterm sekali tapi kalau dalam jangka menengah pendek dia akan banyak tekanan dari sisi pendanaan,” ungkap Wawan. 

Maka dari itu, Wawan pun mengharapkan setidaknya untuk Februari hingga Agustus mendatang, konstituen IDX30 akan lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper