Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin Anjlok Separuh dari Puncaknya, Waktunya Serok?

Dalam sepekan Bitcoin tercatat merosot sampai 18,64 persen ke level US$34.961.
Ilustrasi aset kripto Bitcoin, Ether, dan Altcoin/Istimewa
Ilustrasi aset kripto Bitcoin, Ether, dan Altcoin/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga aset kripto terbesar Bitcoin masih terus anjlok, saat ini hampir mencapai separuh dari harganya saat mencapai puncak pada November 2021 lalu.

Mengutip data Coinmarketcap.com, Minggu (23/1/2022), nilai Bitcoin anjlok 4,42 persen ke US$34.961 per koin. Dalam sepekan Bitcoin tercatat merosot sampai 18,64 persen.

Sementara koin dengan kapitalisasi pasar besar lainnya seperti Ethereum juga melorot 7,75 persen ke US$2.403, dan anjlok sampai 27,36 persen dalam sepekan.

Seluruh koin yang sedang anjlok seperti Bitcoin, Ethereum, Tether, BNB, dan Solana, dapat rekomendasi beli di Coinmarketcap.com.

“Gelombang aksi jual masih terus tinggi, karena banyak yang terpaksa jual untuk membayar pinjaman margin,” ungkap Hayden Hughes, Chief Executive Officer di Alpha Impact, Singapura, dilansir Bloomberg, Minggu (23/1/2022).

Bitcoin amblas dari posisi puncaknya, kehilangan lebih dari US$600 miliar nilainya di pasar, dan lebih dari US1 triliun nilainya di pasar agregat kripto.

Sementara itu, masih ada potensi penarikan untuk Bitcoin dan pasar agregat, yang berpotensi menyeret koin digital itu ke penurunan terbesar kedua sepanjang masa.

“Saya memperkirakan akan perlu waktu untuk membangun kembali fondasi dan kepercayaan diri lagi dari bawah sebelum kembali mengharapkan bullish,” imbuh Hughes.

Dengan niat Federal Reserve untuk mengendalikan inflasi yang mengguncang aset kripto dan saham, kripto disebut telah bergerak dengan cara yang sama seperti ekuitas dan banyak aset berisiko lainnya.

Adapun, yang membuat pasar lebih hati-hati saat ini yakni setelah pasar mendengar kabar bahwa pemerintahan Biden sedang bersiap untuk merilis strategi awal di seluruh pemerintah untuk aset digital segera bulan depan dan akan meminta agen federal untuk menilai risiko dan peluang yang akan ditimbulkan aset kripto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper