Bisnis.com, JAKARTA – Beredar kabar yang menyebutkan bos emiten tambang PT Indika Energy Tbk. (INDY) sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid bakal memimpin salah satu partai besar di Tanah Air.
Jika kabar itu benar, ini akan menjadi pertama kali Arsjad masuk ke ranah politik. Terkenal dengan sosok yang murah senyum, Arsjad punya rekam jejak panjang sebagai pengusaha lintas sektor.
Mengutip laporan tahunan INDY pada Jumat (21/1/2022), lahir di Jakarta pada 16 Maret 1970, Arsjad pertama kali menduduki kursi Presiden Direktur Indika Energy pada 2005. Selain di bidang energi, ia juga menduduki beragam posisi di beberapa perusahaan bidang media, keuangan dan teknologi.
Di awal masa jabatannya, Arsjad berhasil membesarkan aset INDY sekitar 7 kali lipat dari Rp 2,78 triliun menjadi Rp18,28 triliun dalam jangka waktu 6 tahun yaitu pada periode tahun 2005-2011 melalui strategi akuisisi. Kini, total aset INDY per 30 September 2021 mencapai US$3,68 miliar.
Adapun saat ini Arsjad juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak Juni 2020) dan PT Indika Multi Properti (sejak Oktober 2019).
Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Indika Inti Corpindo (sejak Juni 2020), PT Grab Teknologi Indonesia (sejak 2020), Kideco (sejak Februari 2017), PT Indika Energy Infrastructure (sejak Desember 2016) dan PT Rukun Raharja Tbk. (sejak Juni 2014). Tak ketinggalan ia juga menduduki kursi komisaris PT Net Media Televisi Tbk. yang akan segera listing di Bursa Efek Indonesia dalam waktu dekat.
Baca Juga
Arsjad menimba ilmu di University of Southern California di bidang Computer Engineering tahun 1990, dan meraih gelar Bachelor of Science d bidang Administrasi Bisnis tahun 1993 dari Pepperdine University, California, Amerika Serikat.
Pada 2014, ia tercatat menyelesaikan program Executive Education on Leadership and Decision Making in the 21st Century di Jackson Institute for Global Affairs, Yale University, AS.
Saat maju menjadi Ketum Kadin Indonesia periode 2021-2026, Arsjad mengusung 4 pilar yang bisa memaksimalkan peran Kadin bagi para pengusaha dan perekonomian Indonesia. Pilar pertama, fokus penguatan industri kesehatan. Kadin Indonesia akan menjadi mitra utama pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan mengimplementasikan Vaksinasi Goyong Royong.
Pilar kedua, pemberdayaan ekonomi daerah untuk memajukan ekonomi nasional. Menurutnya, setiap daerah dan industri memiliki tantangan serta prioritas yang berbeda-beda.
Arsjad mendukung seluruh potensi sektor industri di daerah agar mampu mencetak pengusaha dan lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi angka kemiskinan.
Pilar ketiga, pengembangan kewirausahaan dengan cara mewujudkannya melalui Warung Inovasi dan pendidikan vokasi untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) khususnya wirausaha muda dan wirausaha sosial.
Pilar keempat, menyempurnakan fungsi internal organisasi dan regulasi Kadin. Arsjad ingin Kadin menjadi wadah komunikasi dan konsultasi, baik di antara sesama pengusaha, pengusaha dan pekerja, pengusaha dan pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya.