Bisnis.com, JAKARTA - PT Danareksa (Persero) terus berkomitmen menjalankan fungsi dan peran advisory bagi perusahaan-perusahaan di lingkungan Kementerian BUMN, lembaga pemerintahan, ataupun pihak swasta.
Kali ini, Kementerian BUMN menunjuk Danareksa untuk melakukan akselerasi kinerja BUMN melalui monetisasi aset perusahaan-perusahaan BUMN. Danareksa membuka peluang para investor untuk memiliki aset-aset properti BUMN atau melakukan partnerships melalui mekanisme yang sudah ditetapkan.
Direktur Investasi PT Danareksa, Chris Soemijantoro mengatakan langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja BUMN dalam rangka transformasi perusahaan sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Dengan dukungan yang kuat serta jaringan yang luas sebagai BUMN dan induk dari Grup Danareksa, kami optimistis dapat mengemban amanat dari pemerintah dalam mengakselerasi aset-aset BUMN,” ujarnya seperti siaran resmi yang dikutip, Selasa (18/01/2022).
Menurutnya, melalui monetisasi aset perusahaan-perusahaan BUMN dan partnerships tersebut, dirinya yakin kinerja BUMN akan lebih cemerlang dan likuiditas keuangan perusahaan akan terjaga. “Lebih jauh lagi, BUMN akan lebih leluasa berkontribusi kepada negara melalui operasional bisnis yang dijalankan,” ujarnya.
Adapun dalam proyek ini, Danareksa membuka peluang bagi para investor untuk memiliki sebanyak 87 aset properti milik BUMN dengan luas total 1.986 hektare (ha), terdiri dari hotel, apartemen, commercial area, gedung bertingkat, perumahan, dan lahan kosong yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Beberapa aset properti tersebut sudah dalam tahap penyelesaian dan beberapa masih dalam tahap konstruksi. “Aset-aset ini akan ditawarkan berdasarkan klaster atau sebagian berdiri sendiri. Investor yang berminat mengikuti program ini diharapkan melengkapi administrasi dan proses registrasi. Detail tentang proses akan diinformasikan saat Peluncuran Produk pada Januari 2022,” jelas Chris.
Danareksa optimistis optimalisasi aset BUMN ini dapat meningkatkan kontribusi BUMN terhadap APBN, sejalan dengan fokus Menteri BUMN Erick Thohir yang akan melakukan transformasi BUMN dua tahun ke depan.
Optimisme ini berkaca pada laba bersih perusahaan BUMN semester I tahun ini yang mencapai Rp26 triliun, meningkat signifikan dari sebelumnya di periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp6 triliun.
Selain menjalankan kegiatan usaha Portfolio Management & Advisory, PT Danareksa juga berupaya menjaga likuiditas keuangan perusahaan melalui Liquidity Management (LM). Melalui kegiatan ini, Danareksa menyediakan dana bagi kegiatan bisnis perusahaan dan entitas anak, serta mengelola dana yang tersedia dalam bentuk penempatan pada instrumen money market.
Danareksa juga memiliki layanan Danareksa Research Institute (DRI) yang memberi jasa riset ekonomi untuk internal perusahaan, pemerintah maupun pelaku bisnis di sektor umum dan swasta.