Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Properti Diramal Masih Moncer pada 2022, NH Korindo Beri Rating Overweight

Sektor properti diperkirakan mendapat dorongan dari mulai menurunnya kasus Covid-19 dan tingkat vaksinasi yang telah mencapai 50 persen dari target.
Ciputra World 2, Jakarta. Proyek ini merupakan salah satu besutan proyek mixed use PT Ciputra Development Tbk./ciputradevelopment.com
Ciputra World 2, Jakarta. Proyek ini merupakan salah satu besutan proyek mixed use PT Ciputra Development Tbk./ciputradevelopment.com

Bisnis.com, JAKARTA – Beragam sentimen positif meliputi sektor properti pada 2022 membuat sektor ini diramal makin moncer hingga diberi rating overweight oleh analis.

Berdasarkan riset NH Korindo Sekuritas Indonesia, mengakhiri 2021 rata-rata suku bunga KPR tercatat sebesar 8,4 persen. Sedangkan suku bunga acuan masih dipertahankan pada 3,5 persen.

Kemudian, permintaan kredit sampai paruh pertama 2021 juga tercatat tumbuh 7,24 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020, atau mendekati level sebelum pandemi yang tumbuh 7,99 persen YoY.

Analis Properti dan Konstruksi NH Korindo Sekuritas Indonesia Ajeng Kartika Hapsari juga menyebutkan, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal II/2021 naik 1,49 persen YoY, didukung oleh IHPR rumah kecil yang meningkat 2,07 persen YoY.

“Kebijakan pemerintah seperti subsidi PPN dan relaksasi Loan to Value [LTV] mendorong minat masyarakat terhadap rumah inland, terutama di kelas menengah ke bawah,” jelasnya dalam riset, dikutip Kamis (13/1/2022).

Pemerintah juga rencananya akan memperpanjang kebijakan pelonggaran LTV hingga Desember 2022. Hal ini dinilai dapat menjadi sentimen positif dalam meningkatkan minat beli di sektor properti.

“Namun, bank akan kesulitan memberikan uang muka 0 persen atau LTV 100 persen karena sudah memiliki sistem penilaian debitur yang sesuai dengan risk appetite-nya,” tambahnya.

Selanjutnya, permintaan properti komersial pada kuartal II/2021 juga tercatat meningkat 0,06 persen YoY. Dilihat dari segmennya, peningkatan ini terlihat pada kategori sewa, khususnya hotel, apartemen sewa, dan convention hall.

Di samping itu, dengan mulai menurunnya kasus Covid-19 dan tingkat vaksinasi yang telah mencapai 50 persen dari target. Pada 2022, mobilitas akan mengalami lonjakan yang signifikan. Hal ini juga akan membantu mendongkrak permintaan property komersial.

NH Korindo merekomendasikan dua saham emiten properti untuk jadi perhatian pada 2022, yaitu saham PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) dengan target harga di Rp690 dan juga saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dengan target harga di Rp1.400.

“Pada 2022 dengan meningkatnya tingkat mobilisasi, pemulihan daya beli, dan dukungan konsep superblok yang dibangun oleh PWON, kami yakin penjualan kondominium akan mulai meningkat,” jelas Ajeng.

Sementara itu, segmen penjualan perkantoran akan menghadapi kemungkinan peningkatan pasokan tahun depan yang akan membebani pasar gedung perkantoran.

Adapun, untuk CTRA sudah mencatatkan kinerja yang positif pada Sembilan bulan 2021 setelah membukukan marketing sales sebesar Rp5 miliar atau naik 33 persen YoY dan mencapai 85 persen dari target Rp5,8 triliun.

“Peningkatan marketing sales tertinggi terlihat pada penjualan rumah tapak di Surabaya, Medan, dan Tangerang. Penjualan rumah senilai sekitar Rp1-2 miliar melonjak 60% YoY, menandakan bahwa daya beli segmen menengah ke bawah masih kuat. Oleh karena itu, kami yakin marketing sales akan mencapai target, dengan kemungkinan melampauinya sebesar 16,5 persen YoY,” ujar Ajeng.

Selain itu, pada 2022, CTRA menggandeng PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) untuk mengembangkan proyek rumah tapak di Medan. Proyek ini akan dibagi menjadi beberapa fase. Tahap pertama adalah CitraLand KDM Helvetia yang rencananya akan diluncurkan pada November 2021, disusul dengan pengembangan tahap berikutnya.

“Ke depan, CTRA akan fokus membangun klaster baru di proyek-proyek eksisting seperti CitraRaya Tangerang, Citra Sentul Raya, Citra Maja Raya, dan CitraLand Surabaya. Oleh karena itu, kami memperkirakan penjualan pemasaran tumbuh 5 -8 persen, sementara estimasi pendapatan pada 2022 meningkat menjadi 7,8 persen YoY, tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper