Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak (BUKA) Bantah Rumor Akuisisi Transmart, Adanya Potensi Kerja Sama

Namun demikian, Bukalapak tidak memungkiri kemungkinan bakal ada kerja sama antara perusahaan dengan pengelola Transmart besutan Chairul Tanjung yaitu PT Trans Retail Indonesia.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. menepis rumor yang beredar di pasar mengenai transaksi pembelian saham PT Allo Bank Tbk. (BBHI) terkait erat dengan pengambilalihan Transmart.

Presiden Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan bahwa keikutsertaan perseroan dalam menyerap rights issue BBHI merupakan proyek yang berdiri sendiri.

“Kalau kami disuruh mengoperasikan Transmart, kami tidak mengerti. Sama seperti kami disuruh mengoperasikan bank, kan bukan bisnis kami. Ada juga yang mengatakan kami mengakuisisi Transmart, rasanya uang pak CT lebih banyak dari uang BL. Tidak terbalik, gitu?” kata Teddy sembari bergurau, Rabu (6/5/2021).

Namun demikian, Teddy tidak memungkiri kemungkinan bakal ada kerja sama antara emiten dengan kode saham BUKA tersebut dengan pengelola Transmart besutan Chairul Tanjung yaitu PT Trans Retail Indonesia.

Adapun, dengan masuknya Bukalapak ke BBHI yang tak lain merupakan milik Chairul Tanjung juga, tidak mengherankan jika emiten teknologi tersebut digadang-gadang bakal melakukan kolaborasi dengan PT Trans Retail Indonesia, pengelola Transmart.

Teddy mengatakan kolaborasi itu berpeluang berkonsep patungan atau joint venture untuk mengembangkan bisnis offline to online (O2O). Apalagi beberapa startup e-commerce kini tengah gencar memperkenalkan model bisnis O2O. Strategi tersebut dinilai tepat untuk memasarkan beberapa produk, khususnya elektronik.

“Kami selalu mengeksplor semua potensi dan kemungkinan yang ada, namun menjadi perusahaan publik juga artinya kami tidak bisa menangkap informasi sebelum informasi tersebut secara hukum boleh diungkap,” tutur Teddy.

Baru-baru ini, BUKA menyerap 2,49 miliar saham atau setara dengan 11,49 persen dari saham yang ditawarkan Allo Bank dalam penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Porsi saham yang diserap BUKA tersebut merupakan yang terbesar kedua dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp1,19 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper