Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Bukalapak. com Tbk. mengungkapkan alasan perseroan masuk ke PT Allo Bank Tbk. (BBHI) lewat aksi penambahan modal lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Adapun, emiten dengan kode saham BUKA tersebut menyerap 2,49 miliar saham atau setara dengan 11,49 persen dari saham yang ditawarkan Allo Bank dalam rights issue. Porsi saham yang diserap BUKA tersebut merupakan yang terbesar kedua dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp1,19 triliun.
Presiden Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan terdapat beberapa aspek yang membuat perseroan tertarik masuk ke Allo Bank.
“Pertama secara teknologi kami sudah melakukan evaluasi yang hasilnya sangat robust dan sangat menarik. Licence-nya sudah full, produknya sudah jadi, dan ini kita berhasil ramai-ramai membentuk konsorsium membentuk multiple ecosystem di bank ini sehingga memberikan banyak manfaat,” kata Teddy kepada media, Rabu (5/1/2022).
Teddy melanjutkan bahwa konsorsium yang berisi nama-nama prominent seperti Grup Salim, Grup CT Corp, Grab, Traveloka, dan dilengkapi oleh Bukalapak tentunya akan memberikan kemampuan Allo Bank untuk melakukan scoring analysis yang lebih tinggi dengan level approval lebih baik.
Selanjutnya, dengan BUKA memiliki saham di Allo Bank saat ini diharapkan dapat membantu para merchant maupun mitra BUKA untuk mendapatkan pendanaan dan secara bersamaan meningkatkan permintaan kredit di Allo Bank.
Baca Juga
Teddy menjelaskan bahwa keputusan perseroan masuk ke Allo Bank juga dalam rangka ingin memperkuat fasilitas layanan keuangan yang ditawarkan oleh BUKA. Adapun, selama ini Bukalapak telah dikenal sebagai platform e-commerce dan tentunya memerlukan layanan finansial yang robust.
“Layanan finansial itu ibaran aliran darah, bukan hanya bagi perusahaan teknologi tapi ekonomi negara juga perlu financial service yang robust. Sehingga bisa dilihat dari sebelumnya kami mengadopsi ekosistem terbuka, kami bukan tipe single ecosystem,” kata Teddy.
Ke depannya, Teddy mengungkapkan BUKA masih akan ada kerjasama dengan sejumlah perbankan lagi. Dia enggan menjelaskan lebih lanjut, namun mengatakan kerjasama tersebut tidak melulu dalam bentuk akuisisi saham.
Adapun, dalam aksi rights issue BBHI mengincar dana segar Rp4,8 triliun melalui penerbitan 10,05 miliar lembar saham baru. Crazy rich Chairul Tanjung melalui Mega Corpora telah memastikan sejumlah investor strategis masuk menjadi pemegang saham untuk bersama-sama membesarkan Allo Bank.
Dana jumbo itu berasal dari CT yang juga orang terkaya Indonesia ke-6 melalui Mega Corpora dengan menyerap 2,71 miliar lembar saham atau setara 30 persen dari keseluruhan haknya. Untuk mengeksekusi haknya ini, CT akan menambah modal BBHI sekitar Rp1,48 triliun.
Selanjutnya BUKA menyerap 2,49 miliar saham (11,49 persen) atau setara Rp1,19 triliun, entitas Anthoni Salim yang juga Orang Terkaya ke-3 Indonesia yakni PT Indolife Investama Perkasa menyerap 1,30 miliar (6 persen).
Dengan dana ini konglomerasi yang terkenal karena produk tepung dan mie-nya ini akan menyetor modal Rp623 miliar. Selanjutnya sebaran saham ke Abadi Investments Pte. Ltd, H Holdings Inc yang terafiliasi dengan Grab, Trusty Cars Pte. Ltd, dan PT CT Corpora.