Bisnis.com, JAKARTA – PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) telah merealisasikan penggunaan dana hasil IPO sebesar 78 persen.
Perseroan menerima hasil dana penawaran umum sebesar Rp240 miliar setelah dikurangi dengan biaya-biaya pencatatan. Sejauh ini perseroan telah menghabiskan dana sebanyak Rp186,4 miliar atau setara dengan 78 persen.
GTSI mengalokasikan dana terbesar untuk membayar pinjaman kepada PT Anoa Sulawesi Regas sebesar Rp153,6 miliar. Namun sejauh ini pelunasan utang baru mencalai Rp100 miliar atau 42 persen saja.
Adapun sisa dana sebesar Rp38,4 miliar telah disalurkan kepada PT Anoa Sulawesi Regas sebagai penyertaan modal. Lalu, Rp48 miliar telah dipakai GTSI untuk memperkuat modal kerja.
Sebelumnya, Manajemen GTSI mengatakan telah mendapatkan kontrak dari BP Berau senilai US$4,1 juta. Bila dikonversi dengan kurs Rp14.200, artinya perseroan meraih kontrak senilai Rp58,22 miliar.
Perseroan menyatakan kontrak anyar tersebut akan meningkatkan jumlah pendapatan hingga akhir tahun. "Dengan berlangsungnya kontrak ini akan memberikan dampak positif terhadap pendapatan," sebut manajemen.
Baca Juga
Pada perdagangan sesi I Kamis (6/1/2022), harga saham GTSI terpantau stagnan di level Rp63. Jumlah itu telah turun hampir 37 persen dibandingkan dengan harga IPO Rp100 pada tahun lalu.