Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bos OJK Sebut Pembiayaan di Pasar Modal pada 2021 Lampaui Perbankan

OJK melaporkan penghimpunan dana di pasar modal senilai Rp358,42 triliun pada 2021, lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan perbankan pada tahun ini.
Annisa Kurniasari Saumi
Annisa Kurniasari Saumi - Bisnis.com 30 Desember 2021  |  15:35 WIB
Bos OJK Sebut Pembiayaan di Pasar Modal pada 2021 Lampaui Perbankan
Layar menampilkan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat berbicara di acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 secara virtual di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis - Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menuturkan pasar modal Indonesia banyak menciptakan rekor selama 2021, seperti penghimpunan dana yang mencapai Rp358,42 triliun.

Menurut Wimboh, capaian pasar modal Indonesia merupakan yang terbaik di Asia Tenggara. Capaian tersebut bukan hanya dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saja, tetapi juga dari sisi investor dan jumlah penghimpunan dana di 2021.

"Investor pasar modal mencapai 7 juta orang. Selain itu, ada Rp300 triliun lebih penghimpunan dana di pasar modal," ujar Wimboh dalam penutupan perdagangan BEI tahun 2021, Kamis (30/12/2021).

Menurutnya, jumlah raising fund di pasar modal ini tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia. Bahkan, lanjutnya, raising fund senilai Rp358,42 triliun ini lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan perbankan sepanjang 2021.

"Pembiayaan perbankan tidak sampai Rp300 triliun. [Raising fund] ini adalah sejarah juga," tutur dia.

Sebagai informasi, nilai emisi efek di pasar modal Indonesia meningkat 201,95 persen dari Rp118,7 triliun di 2020, menjadi Rp358,42 triliun di 2021.

Lebih lanjut, Wimboh mengatakan OJK masih berkomitmen penuh untuk meningkatkan integritas pasar, meningkatkan kepercayaan masyarakat ke pasar modal, dan juga meningkatkan likuiditas pasar modal.

"Ini blessing juga, dalam masa pandemi, orang-orang belanjanya berkurang, sehingga banyak dimasukkan ke pasar modal. Digitalisasi transaksi mendukung itu semua, sehingga investornya mencapai 7 juta," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

IHSG bursa efek indonesia pasar modal OJK
Editor : Hafiyyan

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top