Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo tidak jadi menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia pada 2021. Rencananya, Presiden diwakili oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam jadwal acara Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2021, Airlangga Hartarto akan melakukan prosesi penutupan perdagangan. Padahal, sebelumnya dijadwalkan Jokowi yang akan menutup perdagangan.
Sementara itu, Direktur Utama BEI Inarno Inarno Djajadi akan menyampaikan laporan, yang disambung dengan sambutan Ketua Dewan Komisioner Wimboh Santoso.
Kinerja BEI cenderung postif sepanjang 2021. Per Rabu (29/12/2021), indeks harga saham gabungan (IHSG) meningkat 10,4 persen secara year to date (ytd) ke level 6.600,67. Indeks sempat mencapai rekor tertinggi 6.754,46.
Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, sejak akhir tahun 2020 hingga 17 Desember 2021, jumlah Single Investor Identification (SID) investor pasar modal Indonesia tumbuh 89,58 persen menjadi 7,3 juta SID.
Baca Juga
Jumlah tersebut merupakan jumlah SID terkonsolidasi yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan jenis efek lain yang tercatat di KSEI, dengan komposisi 3,4 juta SID yang memiliki aset saham, 6,7 juta SID memiliki aset reksa dana dan 607.000 SID memiliki aset SBN.
Sementara itu, Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2022 akan dilangsungkan pada Senin, 3 Januari 2021. Peresmian pembukaan akan dilakukan oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.