Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Merah 3 Tahun Berturut-turut, Ini Pandangan Analis

Secara setahun penuh IHSG sebenarnya telah menunjukkan hasil yang positif. Pasalnya indeks komposit mampu tumbuh 10,08 persen sepanjang tahun ini.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di zona merah pada akhir 2021. Hal ini sekaligus menjadi yang ketiga kalinya selama tiga tahun berturut-turut. Kendati demikian, analis masih memandangnya sebagai sesuatu yang positif.

Pada penutupan perdagangan tahun ini, (30/12/2021), IHSG kembali ditutup terkoreksi 0,29 persen. Sementara pada penutupan 2020 dan 2019, indeks komposit juga mengalami pelemahan sebesar 0,95 persen serta 0,47 persen.

Meski demikian, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai hal itu tidak menjadi soal. Sebab selama 20 tahun berturut-turut, IHSG selalu menghijau sepanjang Desember.

Adapun pada bulan terakhir ini, IHSG menguat tipis 1,13 persen dari posisi 6.507 menjadi 6.581. “IHSG masih menunjukkan kinerja yang positif pada akhir tahun ini,” ungkapnya kepada Bisnis pada Kamis (30/12/2021).

Wawan menambahkan secara setahun penuh indeks komposit telah menunjukkan hasil yang positif. Pasalnya indeks komposit mampu tumbuh 10,08 persen.

Adapun dua hal yang patut diapresiasi adalah diversifikasi sektor yang menopang IHSG. Wawan mengatakan tahun ini adalah momentum bagi emiten teknologi atau bank digital untuk tumbuh secara eksponensial.

Hal itu, lanjutnya, ikut memengaruhi pertumbuhan investor yang kini didominasi oleh investor muda. Menurutnya kedua hal itu saling berkaitan serta ikut mendorong pertumbuhan pasar modal.

“Sekarang ini, investor domestik telah mendominasi dibandingkan investor asing. Jadi meskipun pandemi kita bisa menjadi raja di pasar modal kita sendiri,” imbuhnya.

Selain itu, jumlah penggalangan dana IPO juga menembus rekor. Menurutnya hal tersebut dapat terjadi berkat kebijakan-kebijakan pemerintah dan lembaga yang berpihak pada pasar.

Adapun untuk tahun mendatang, dia optimistis IHSG masih akan tumbuh tinggi. Akan tetapi tidak lagi ditopang oleh sektor teknologi maupun bank digital. Melainkan sektor yang lebih ril seperti komoditas dan perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper