Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krakatau Steel (KRAS) Bakal Pasok Pasok 1,5 Juta Ton Baja pada 2022

Krakatau Steel mengubah metode penjualan yang awalnya spot sales menjadi komitmen kontrak jangka panjang.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim (tengah) meresmikan grand launching KRASmart Marketplace di Jakarta, Jumat (26/11/2021). /Krakatau Steel.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim (tengah) meresmikan grand launching KRASmart Marketplace di Jakarta, Jumat (26/11/2021). /Krakatau Steel.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) memastikan akan memasok 1,5 juta ton baja setelah melakukan penandatangan perjanjian Long Term Supply Agreement (LTSA) dengan para konsumennya.

“Kami sudah mengunci penjualan melalui LTSA mencapai 1,5 juta ton per tahun. Kami yakin hal tersebut akan membantu meningkatkan pendapatan Krakatau Steel, dengan proyeksi pendapatan hingga mencapai US$1,4 miliar di tahun 2022 nanti,” kata Direktur Komersial Krakatau Steel Melati Sarnita dalam keterangan resminya, Kamis (23/12/2021).

Melati mengatakan, Krakatau Steel mengubah metode penjualan yang awalnya spot sales menjadi komitmen kontrak jangka panjang, sehingga akan lebih menjamin keberlangsungan operasional dan bisnis perusahaan karena mampu meningkatkan penjualan perusahaan.

Selain itu, koneksi dengan konsumen secara otomatis akan terjalin lebih kuat sehingga tercapai hubungan bisnis yang saling menguntungkan antara Krakatau Steel dan para konsumennya.

“Selain dengan kontrak jangka panjang, peluang pasar juga masih terbuka dalam hal proyek infrastruktur negara, pasar retail, hingga ekspor. Dengan begini, kami optimistis Krakatau Steel akan membukukan kinerja penjualan yang gemilang di tahun 2022," tuturnya.

Pada 22 Desember 2021 ini, emiten berkode saham KRAS ini melakukan LTSA dengan PT Tata Metal Lestari. KRAS akan memasok 6.500 ton produk baja Cold Rolled Coil (CRC) setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan operasional PT Tata Metal Lestari.

Selain dengan PT Tata Metal Lestari, Krakatau Steel sebelumnya juga telah melakukan LTSA antara lain dengan PT AM/NS Indonesia dengan total volume penjualan sekitar 180.000 ton per tahun, PT Steel Pipe Industry of Indonesia (Spindo) dengan total volume penjualan sekitar 120.000 ton per tahun.

Kemudian, PT Sunrise Steel dengan total volume penjualan  sekitar 120.000 ton per tahun, PT Inti Sumber Bajasakti dengan total volume penjualan sekitar 60.000 ton per tahun, PT Sampoerna Jaya Baja dengan total volume penjualan sekitar 60.000 ton per tahun dan PT Hamasa Steel Center dengan total volume penjualan sekitar 60.000 ton per tahun.

Melati menambahkan, strategi ekspansi pemasaran yang inovatif, kolaboratif, dan berdaya guna sangat diperlukan untuk menghadapi era globalisasi dan digital ekonomi saat ini. Khususnya, dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.

Melalui LTSA, menurutnya Krakatau Steel memiliki jaminan penjualan produk baja secara optimal, sehingga otomatis akan membantu meningkatkan utilisasi pabrik.

"Di sisi konsumen juga tentunya akan mendapatkan jaminan atau kepastian suplai bahan baku, yang dalam hal ini merupakan produk baja yang akan berpengaruh juga terhadap rencana operasionalnya ke depan,” ucapnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper