Bisnis.com, JAKARTA – Emiten teknologi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) bakal menerbitkan saham baru untuk program kepemilikan saham manajemen dan karyawan melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Merujuk pada ketentuan Pasal 14 ayat (1) dan (2) POJK No. 38/2014 tentang PMTHMETD dan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada tanggal 25 Juni 2018 dan ditegaskan kembali dalam RUPST Perseroan pada 3 Juni 2021, perseroan bakal menerbitkan saham baru.
Private placement tersebut dalam rangka melaksanakan program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (MESOP) dari emiten berkode EMTK ini. Adapun total saham yang diterbitkan senilai Rp79,22 miliar.
"Perseroan bermaksud untuk menerbitkan saham baru dengan jumlah sebanyak 44.233.000 saham baru dengan nilai nominal Rp20 per saham untuk pelaksanaan Program MESOP Perseroan," ungkap keterbukaan informasi manajemen, Rabu (22/12/2021).
Adapun, periode pelaksanaan Program MESOP pada 29 Desember 2021, sedangkan pemberitahuan Hasil Pelaksanaan Program MESOP pada 31 Desember 2021.
Program MESOP akan dilaksanakan pada harga pelaksanaan Rp1.791 per saham. Artinya, bakal ada Rp79,22 miliar suntikan dana baru dari para karyawan EMTK.
Baca Juga
Manajemen Emtek dalam laporan keuangannya menyampaikan, pendapatan per September 2021 mencapai Rp9,59 triliun, naik 13,71 persen year on year (yoy) dari Rp8,44 triliun per September 2020.
Pendapatan Emtek per September 2021 berasal dari penjualan barang Rp3,86 triliun, iklan Rp3,85 triliun, jasa kesehatan dan rumah sakit Rp1,17 triliun, jasa VSAT dan dukungan teknis Rp119,54 miliar, dan lain-lain Rp592,93 miliar.
Beban pokok pendapatan Emtek mencapai Rp6,66 triliun per September 2021, naik dari sebelumnya Rp6,23 triliun. Namun, laba kotor masih meningkat menjadi Rp2,93 triliun dari sebelumnya Rp2,21 triliun.
Sayangnya, induk usaha PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) ini mencatatkan rugi dari entitas asosiasi neto yang lebih besar, yakni Rp671,48 miliar per September 2021, dari sebelumnya Rp109,93 miliar.
Di sisi lain, laba atas investasi neto turun menjadi Rp275,11 miliar, dari Rp756,94 miliar per September 2020.
Alhasil, laba sebelum pajak penghasilan Emtek tergerus menjadi Rp857,76 miliar per September 2021 dari Rp1,86 triliun per September 2020.
Emtek membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp217,12 miliar per kuartal III/2021. Laba bersih itu anjlok 54,44 persen dari Rp479,24 miliar per kuartal III/2020.