Bisnis.com, JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara disebut masih belum mampu merubah tiga mindset atau pola pikir sehingga menghambat proses transformasi perusahaan berpelat merah tersebut.
Hal itu diungkapkan Tanri Abeng, Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan, dalam webinar bertajuk Tranformasi BUMN di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi 2022, yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Selasa (21/12/21).
“Di BUMN itu masih punya apa yang saya sebut dengan mindset yang belum totally berubah,” ujarnya dalam webinar.
Pertama, jelas dia, mindset monopolistic. Menurutnya, sejak dahulu BUMN memiliki kecenderungan monopoli sehingga tak gampang merubahnya.
“Merubah mindset monopolistic ini menjadi tantangan bagi direksi BUMN,” ungkapnya.
Kedua, BUMN seringkali merasa lebih penting daripada para mitra lainnya dan cenderung birokratis.
Baca Juga
“Mau minta waktu saja [bertemu], berhari-hari, berminggu-minggu berbulan-bulan, bahkan satu tahun baru dapat, misalnya. Itu karena birokratis.”
Ketiga, sambung Tanri Abeng, masih ada mindset zona nyaman. Menurutnya, BUMN memiliki kecenderungan terjebak dalam posisi enak sebab masalah yang hadir dianggap menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Oleh karena itu, mesti ada restrukturisasi yang melibatkan debirokratisasi dan sekaligus juga depolitisasi supaya mereka teman-teman di BUMN itu bisa dengan cepat dan tegas tanpa ada beban politik untuk mengambil langkah-langkah korporasi,” tandasnya.