Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih bakal tertekan sentimen kasus Omicron pertama di Indonesia pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (17/12/2021). Kendati demikian, sejumlah saham tetap menarik.
Kemarin (16/12/2021), pada pukul 15.00 WIB IHSG parkir pada posisi 6.594,79 atau turun 0,47 persen. Tercatat, 172 saham menguat, 372 saham melemah dan 133 saham bergerak ditempat.
Investor asing tercatat membukukan net foreign sell sebesar Rp656,73 miliar. Kapitalisasi pasar terpantau sebesar Rp8.298,94 triliun.
Investor asing tercatat melego saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp179,2 miliar, atau yang terbanyak pada perdagangan hari ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp152,6 miliar dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp69,3 miliar.
Direktur MNC Asset Sekuritas Edwin Sebayang menjelaskan investor di pasar modal AS kemabli berpikir rasional dan melakukan aksi profit taking pada perdagangan kemarin. Hal ini membuat indeks Dow Jones turun 0,08 persen bahkan indeks berbasis teknologi di Nasdaq turun tajam 2,347 persen.
"Jika dikombinasikan dengan kejatuhan EIDO sebesar 0,56 persen berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Jumat ini di Bursa Indonesia yang mendapat tambahan sentimen negatif dengan sudah terkonfirmasinya Varian Omicron sudah masuk di Indonesia," urainya dalam riset harian, Jumat (17/12/2021).
Baca Juga
Di lain pihak, Edwin menilai euforia sementara nampaknya sedang melanda Bursa Komoditas mendorong naik harga beberapa komoditas.
"Sudah dapat diperkirakan dengan naiknya harga komoditas tersebut ada potensi saham berbasis komoditas tersebut serta farmasi berpotensi menguat di hari Jumat ini," katanya.
Dia memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 6.548-6.643. Berdasarkan analisisnya, sejumlah saham yang menarik pagi ini yaitu, SILO, MDKA, PRDA, EMTK, AGII, HRUM, TBIG, EXCL, PEHA, dan TLKM.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.