Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap sekelompok mata uang utama lainnya mengalami penguatan pada akhir perdagangan Rabu (15/12/2021) atau Kamis pagi WIB.
Dolar menguat setelah Federal Reserve AS menyatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada Maret 2022 dan membuka jalan bagi kenaikan suku bunga tiga perempat poin persentase pada 2022.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,2 persen pada hari ini menjadi 96,737 tak lama setelah pengumuman Fed.
Para pejabat Fed juga memperkirakan inflasi akan mencapai 2,6 persen tahun depan, lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pada bulan September sebesar 2,2 persen.
Pergerakan indeks terhadap mata uang utama datang dengan mengorbankan, antara lain euro, yen Jepang, dan pound Inggris.
Sebelum pengumuman, dolar telah diperdagangkan dalam kisaran sempit sepanjang hari dan mendekati level tertinggi dalam lebih dari setahun.
Baca Juga
Greenback telah didukung oleh ekspektasi bahwa suku bunga AS akan naik lebih cepat daripada di negara lain. The Fed bergerak lebih cepat ketimbang Bank Sentral Eropa (ECB), misalnya, untuk menarik kembali dukungan moneter bagi perekonomian dalam menghadapi pandemi virus corona yang berkembang.
ECB dan bank sentral Inggris (BoE) akan mengadakan pertemuan kebijakan mereka pada hari Kamis waktu setempat.
Euro turun 0,1 persen terhadap dolar pada US$1,1241 pada pukul 19.11 GMT. Terhadap yen Jepang, dolar naik 0,5 persen menjadi 114,105 yen per dolar. Pound Inggris melemah 0,2 persen menjadi 1,3202 dolar AS.