Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terbatas terkait kasus Covid-19 varian Omicron terdeteksi di Indonesia.
Adapun, pasien yang terinfeksi varian Omicron tersebut sudah dinyatakan negatif Covid-19. Selain itu, pasien tidak menunjukkan gejala atau tanpa gejala.
Pada perdagangan Kamis (16/12/2021) pukul 11.30 WIB akhir sesi I, IHSG anjlok 44,89 poin atau 0,68 persen ke Rp6.581,36. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.579,36-6.661,94. IHSG jatuh setelah adanya pengumuman resmi varian Omicron di Indonesia.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan bahwa penurunan IHSG kali ini hanya wujud dari kepanikan pasar.
“Kelihatannya sekarang hanya kepanikan pasar, tapi lebih terkendali kali ini. Nggak seperti tahun lalu sampai trading halt,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (16/12/2021).
Trading halt adalah penghentian sementara perdagangan saham selama 30 menit yang dilakukan apabila IHSG terkoreksi 5 persen.
Baca Juga
Menurutnya, secara teknikal IHSG masih dalam batas aman selama tidak menurun di bawah Rp6.481.
Adapun, menurutnya, saham yang bisa aman dari kondisi seperti ini adalah saham emiten kesehatan seperti IRRA, KLBF, SAME, dan MIKA.
“Healthcare mungkin dapat kesempatan manggung lagi dengan adanya sentimen ini. Untuk sektor lainnya dari bank ada BBCA dan BBRI,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pekerja pembersih di Wisma Atlet yang sempat positif tertular Virus Corona varian Omicron, kini negatif.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (16/11/2021), Budi mengatakan, berdasarkan hasil pemerikssaan polymerase chain reaction (PCR) terbaru, bahwa pekerja kebersihan berinsial N itu kini telah negatif Covid-19.
Demikian juga dengan 2 pekerja lainnya. Ketiga positif Covid-19, namun hanya N yang terinfeksi varian Omicron. Pasien N terkonfirmasi terinfeksi varian Omicron pada Rabu (15/12/2021).