Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. menyebut permintaan properti rumah tapak lebih banyak dibandingkan apartemen.
Oleh karena itu, perseroan akan fokus mengembangkan proyek rumah tapak pada 2022 seiring dengan peningkatan permintaan. Agung Podomoro pun telah mengubah beberapa proyek gedung tinggi (high rise) menjadi rumah tapak (low rise) untuk menangkap peluang di pasar landed house tersebut.
Direktur Pemasaran Agung Podomoro Land Agung Wirajaya mengatakan tahun depan APLN akan melanjutkan ekspansi dengan sejumlah groundbreaking seperti Cluster (Deluxe) Fashagriya, Cluster (Premium) Brahmapuri, Cluster Sadyagriya, Shophouse Neo Plaza, dan RS Primaya di Podomoro Park.
"Selain itu, APLN juga akan melakukan serah terima Cluster Kertawijaya, Cluster Kayuwangi, Cluster Kertajaya, Ruko Blok A-B di Kota Kertabumi, serta Cluster Padmagriya di Podomoro Park," kata Agung dalam paparan publik, Selasa (14/12/2021).
Agung menilai pasar high rise sudah mulai tertekan bahkan sebelum pandemi. Oleh karena itu, emiten dengan kode saham APLN ini mulai mengonversi sebagian proyek high rise menjadi low rise seperti di Podomoro Golf View.
“Dan sejak pandemi orang lebih banyak memilih low rise karena ada preferensi masyarakat untuk hidup sehat kalau mereka tinggal di landed house. Prospek tahun depan rasanya low rise masih lebih baik dibanding high rise,” imbuhnya.
Baca Juga
Agung menjelaskan bahwa perseroan menyesuaikan desain pembangunan rumah tapak dengan preferensi masyarakat sekarang ini. Dia menyebut pandemi telah mengubah kebiasaan masyarakat yang kini bergeser ke hidup yang lebih sehat.
Dari sisi produk properti, hal itu dapat terjawab dengan menyediakan rumah dengan sirkulasi udara baik, cahaya matahari lebih banyak, serta ruang terbuka yang lebih luas.
Agung menunjukkan desain rumah di Podomoro Golf View saat ini telah menyediakan ruang belajar yang dapat digunakan untuk menghadiri acara virtua dari rumah.
Selain itu, balkon untuk lantai dua maupun tiga juga dirancang lebih luas agar paparan cahaya matahari lebih banyak dan rumah mendapatkan sirkulasi udara lebih baik.
“Hal-hal itu yang kami adopsi untuk pengembangan APLN di kluster berikutnya,” ujar Agung.