Bisnis.com, JAKARTA – Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) membantah kabar akuisisi Transmart milik Chairul Tanjung.
Dalam keterangan resmi, perseroan menegaskan bahwa informasi terkait rencana pembelian untuk mengakuisisi Transmart adalah tidak benar. Meski demikian, Bukalapak selalu terbuka untuk melakukan pengembangan kerjasama dengan pihak manapun.
“Terlebih jika terdapat peluang yang memiliki potensi yang baik dan juga sejalan dengan Perseroan, baik dari layanan, segmen serta tujuan yang sama dengan perseroan maupun yang dapat memberikan sinergi bagi pertumbuhan usaha perseroan kedepannya,” tulis manajemen Selasa (14/12/2021).
Manajemen menambahkan terkait aksi korporasi, Bukalapak akan senantiasa memperhatikan dan mematuhi peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan Bursa Efek.
Sementara itu, Sucor Sekuritas merevisi target harga saham Bukalapak menjadi Rp870 dari target sebelumnya Rp1.435 per saham.
Tim riset Sucor Sekuritas yang terdiri dari Paulus Jimmy dan Adrianus Bias menyatakan tetap merekomendasikan beli meskipun dengan target harga yang lebih kecil. Revisi tersebut disebabkan oleh target Total Processing Value (TPV) dan laba kotor yang mengecil pada 2022.
Baca Juga
“Kami sangat menunggu katalis positif dari Bukalapak akan inisiatif yang akan terjadi ke depannya,” tulis tim dalam riset dikutip Selasa (14/12/2021).
BUKA pun telah mengumumkan rencana untuk melakukan peralihan dari bisnis marketplace menjadi departemen store yang menyediakan produk khusus. Paulus Jimmy dan Adrianus Bias menilai inisiatif itu akan berlangsung pada 2022.
Mereka pun optimistis rencana itu akan meningkatkan frekuesi transaksi. Selain itu, emiten berkode saham BUKA tersebut juga akan meningkatkan jangkauan pasar. Salah satunya dengan memasukkan UMKM seperti bengkel, toko material dan tempat makan.