Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sucor Sekuritas Revisi Turun Target Saham Bukalapak (BUKA) Jadi Rp870

Sucor Sekuritas tetap merekomendasikan beli saham BUKA meskipun dengan target harga yang lebih kecil.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sucor Sekuritas memangkas target harga saham PT Bukalapak.com Tbk. menjadi Rp870 dari target sebelumnya Rp1.435 per saham.

Tim riset Sucor Sekuritas yang terdiri dari Paulus Jimmy dan Adrianus Bias menyatakan tetap merekomendasikan beli meskipun dengan target harga yang lebih kecil. Revisi ini disebabkan oleh target Total Processing Value (TPV) dan laba kotor emiten berkode saham BUKA tersebut yang mengecil pada 2022.

“Kami sangat menunggu katalis positif dari Bukalapak terhadap inisiatif yang akan terjadi ke depannya,” tulis tim dalam riset dikutip Selasa (14/12/2021).

BUKA pun telah mengumumkan rencana untuk melakukan peralihan dari bisnis marketplace menjadi departemen store yang menyediakan produk khusus. Paulus Jimmy dan Adrianus Bias menilai inisiatif itu akan berlangsung pada 2022.

Mereka pun optimistis rencana itu akan meningkatkan frekuesi transaksi. Selain itu, emiten berkode saham BUKA tersebut juga akan meningkatkan jangkauan pasar. Salah satunya dengan memasukkan UMKM seperti bengkel, toko material dan tempat makan.

Selain itu, mereka menyoroti tentang TPV yang meningkat 51 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau menjadi Rp87,89 triliun pada kuartal III/2021. Namun, jumlah itu hanya 70,9 persen dari proyeksi Sucor Sekuritas.

Pertumbuhan itu pun didorong oleh segmen bisnis Mitra sebesar Rp39,96 triliun. Sementara segmen marketplace membukukan pertumbuhan TPV yang lebih lambat dari yang diperkirakan.

“Lebih lagi manajemen memperkirakan pertumbuhan low single digit bagi TPV secara kuartalan untuk segmen marketplace,” katanya.

Sucor memperkirakan pendapatan tahun ini bakal mencapai Rp1,97 triliun. Sementara rugi bersih diperkirakan mencapai Rp1,27 triliun dengan PER mencapai 41,3 kali.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper