Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surge (WIFI) Siap Kantongi Pemasukan Bisnis Koneksi Internet pada 2022

Pembangunan serat optik sepanjang 2.800 km yang dilakukan Surge di wilayah Jawa ditargetkan selesai pada tahun depan.
PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge menggelar pemaparan publik pada Rabu (8/12/2021)/Dok.Perusahaan.
PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge menggelar pemaparan publik pada Rabu (8/12/2021)/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge menargetkan proyek pembangunan serat optik sepanjang rel kereta api di Jawa akan selesai pada kuartal I/2022.

CEO Surge Hermansjah Haryono mengatakan pembangunan serat optik sepanjang 2.800 km yang dilakukan di wilayah Jawa ditargetkan selesai pada tahun depan. Adapun pembangunan tahap pertama yang meliputi Jakarta hingga Cikarang telah selesai.

Begitu juga dengan tahap kedua yang meliputi Cikarang hingga Bandung pun telah selesai. Adapun tahapan lain seperti Cikampek-Semarang-Surabaya masih tahap pengerjaan.

Begitu juga dengan tahap antara Merak hingga Rangkasbitung yang masih dalam penyelesaian. Hermansjah mengatakan belanja modal tahun depan akan difokuskan untuk menyelesaikan proyek utama tersebut.

“Alokasi belanja modal hingga kuartal I/2021 masih untuk pembangunan serat optik dan perangkat aktif hingga selesai. Tapi setelah itu kami akan terus berekspansi,” katanya pada Rabu (8/12/2021).

Meski tidak secara gamblang menyebut alokasi belanja modal tahun depan. Namun, Hermansjah mengatakan sumber pendanaan bisa berasal dari internal, ekuitas dan pinjaman.

Hermansjah menambahkan perseroan akan mendapatkan ceruk pendapatan baru pada tahun depan dari segmen konektivitas.

“Kontribusi pendapatan datang dari aktivitas produk digital 80 persen dan periklanan 19 persen tahun sedangkan kalau tahun lalu iklan masih 90 persenan. Kalau 2022 kontribusi akan bergerak signifikan karena pilar bisnis konektivitas akan mulai masuk,” imbuhnya.

Harga saham WIFI ditutup stagnan pada level Rp615. Investor asing tercatat melakukan pembelian hingga Rp422,51 miliar. Adapun price earning ratio (PER) tercatat di level 107,51 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper