Bisnis.com, JAKARTA – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,56 triliun dengan laba bersih sebesar Rp1,08 triliun pada kuartal III/2021.
Dari sisi topline, perseroan mencetak pertumbuhan sebesar 15,84 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,93 triliun. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menjadi kontributor utama dengan torehan Rp1,63 triliun.
Kontribusi anak usaha BUMN Telkom itu mencapai 35,85 persen. Posisi kedua ditempati oleh PT Indosat Tbk. Rp980,06 miliar atau setara 21,48 persen. Adapun XL Axiata, Hutchinson 3 dan Smartfren berkontribusi atas pendapatan sebesar 15,97 persen, 15,05 persen, dan 10,66 persen.
Peningkatan pendapatan disertai dengan peningkatan beban pokok dari posisi Rp738 miliar menjadi Rp1,13 triliun. Setelah dikurangi oleh beban usaha, pajak dan lain-lain maka laba bersih yang dapat diatribusikan menjadi Rp1,08 triliun.
Jumlah itu mengalami kenaikan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp747,46 miliar. Adapun laba bersih per saham ikut naik menjadi Rp51,82.
Direktur Utama Tower Bersama Infrastructure Hardi Wijaya Liong mengatakan perseroan berupaya melakukan pertumbuhan organik karena operator telekomunikasi memperkuat jaringan mereka di seluruh negeri.
Baca Juga
“Pada kuartal ketiga tahun ini, kami menambahkan 801 penyewaan kotor organik yang terdiri dari 347 sites telekomunikasi dan 454 kolokasi,” katanya dalam keterangan resmi Rabu (8/12/2021).
Sebagai informasi, emiten menara itu memiliki 37.983 penyewaan dan 20.049 site pada kuartal III/2021. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 19.938 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 37.872, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,90.
Selain itu, saldo kas TBIG telah mencapai Rp842 miliar, maka total pinjaman bersih menjadi Rp26,3 triliun dan total pinjaman senior bersih menjadi Rp10,57 triliun.