Bisnis.com, JAKARTA - Grab Holding, perusahaan dekakorn terbesar di Asia Tenggara, bersiap melantai di bursa saham Amerika Serikat hari ini, Kamis (2/12/2021).
Jika ditarik mundur, rencana initial public offering/IPO Grab sudah terendus sejak awal Januari 2021 lalu. Kabar teranyar, Grab bersiap melantai di bursa saham AS, Nasdaq, hari ini dengan kode saham GRAB.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis(2/12/2021) Grab, melantai di bursa AS setelah investor menyepakati merger startup ride haling tersebut dengan perusahaan cek kosong special purpose acquisition company (SPAC) yakni Altimeter Growth Corp. Kesepakatan ini menjadi yang terbesar di antara perusahaan akuisisi tujuan khusus SPAC.
Adapun, persetujuan yang disepakati dalam pertemuan pemegang saham pada Selasa ini (30/1/2021) memberikan jalan bagi Grab untuk menjadi perusahaan yang diperdagangkan secara publik.
Menurut Nasdaq, merger Grab-Altimeter tersebut mendatangkan pendapatan kotor sebesar US$4,5 miliar (sekitar Rp64,5 triliun) untuk Grab. Selain itu, merger Grab-Altimeter juga mencetak nilai private investment in public equity (PIPE) sebesar US$4 miliar atau setara Rp57,3 triliun.
Investasi itu berasal dari investor seperti Tamasek, BlackRock, Counterpoint Global (Morgan Stanley Investment Management), Fidelity International, Janus Henderson Investors, dan masih banyak lainnya.
Baca Juga
Sementara itu, perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam jajaran investor Grab seperti Djarum, Emtek, dan Sinar Mas.
Menurut Nasdaq, angka pendapatan kotor dan PIPE yang dicatatkan Grab ini menjadi yang terbesar yang pernah dicetak perusahaan asal Asia Tenggara, ketika debut di pasar saham AS.
Grab mengharapkan bisnis pengiriman makanannya mencapai titik impas pada akhir tahun.