Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Bisnis Lelang Kendaraan, ASSA Tambah Saham di JBAI Rp206,7 Miliar

ASSA membeli saham milik Japan Bike Auction Company (JBAC) di PT JBA Indonesia.
Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA Rent) Projo Sunarjanto (tengah) didampingi Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Jani Candra (kiri) berbincang dengan Chief Operation Officer (COO) Astra Isuzu Yohanes Pratama saat melihat layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (5/5/2021). ASSA
Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA Rent) Projo Sunarjanto (tengah) didampingi Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Jani Candra (kiri) berbincang dengan Chief Operation Officer (COO) Astra Isuzu Yohanes Pratama saat melihat layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (5/5/2021). ASSA

Bisnis.com, JAKARTA - Perkuat lini bisnis lelang kendaraan, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) meningkatkan kepemilikan saham di PT JBA Indonesia dengan nilai setara Rp206,69 miliar.

Corporate Secretary Adi Sarana Armada Hindra Tanujaya menjelaskan melalui anak usaha langsung perseroan, PT Autopedia Sukses Lestar (ASL), emiten berkode ASSA ini membeli saham milik Japan Bike Auction Company (JBAC) di PT JBA Indonesia.

"Dengan pembelian saham JBAC oleh ASL di JBAI, kepemilikan saham ASL di JBAI menjadi lebih besar dan diharapkan dapat memberikan manfaat finansial kepada perseroan apabila JBAI memiliki laba positif," paparnya, Rabu (1/12/2021).

Autopedia membeli saham sebanyak 4.509 lembar saham dengan nilai transaksi sebesar 1,67 miliar yen Jepang atau setara dengan Rp206.695.900.000. Pembelian berdasarkan AKta Pengalihan Saham No.145 tanggal 26 November 2021.

Setelah transaksi tersebut, susunan pemegang saham di PT JBA Indonesia menjadi ASL sebanyak 84,4 persen dengan jumlah saham 11,39 miliar lembar saham. Selanjutnya, Mitsui & Co.Ltd. memegang 7,8 persen dan PT Summit Auto Group sebesar 7,8 persen.

Sebelumnya, ASSA memberikan pinjaman kepada anak usahanya PT Autopedia Sukses Lestari sebesar Rp225 miliar. Pinjaman ini guna kembali mengaktifkan bisnis perusahaan.

Hindra Tanujaya menuturkan perseroan memberikan kredit kepada anak usahanya tersebut agar dapat kembali beroperasi.

"Nilai transaksi Adi Sarana Armada memberikan pinjaman sebesar Rp225 miliar dengan bunga pinjaman sebesar 8,25 persen per tahun selama 5 tahun ke depan sejak 29 Oktober 2021 sampai dengan 28 Oktober 2026," urainya dalam keterbukaan informasi, Selasa (2/11/2021).

Anak usahanya ini sebelumnya bernama PT Adi Sarana Lelang dan sudah berganti nama menjadi PT Autopedia Sukses Lestari dan berdasarkan akta pernyataan keputusan pemegang saham No.7 per tanggal 4 Oktober 2021.

Selain itu, Autopedia Sukses Lestari ini tengah dalam proses menjadi perusahaan terbuka dan merupakan anak usaha ASSA yang dimiliki sahamnya sebanyak 97 persen.

"Sejak Maret 2019, ASL sudah tidak melakukan kegiatan usaha. Namun, saat ini ASL akan beroperasi kembali, dengan demikian ASL membutuhkan dana sebagai modal kerja untuk operasional," jelasnya.

Lebih lanjut, ASSA sebagai induk usaha berencana memberikan pinjaman dana kepada ASL karena tidak memungkinkan bagi anak usahanya tersebut melakukan pinjaman ke bank. Alasannya, ASL tidak memiliki aset sebagai jaminan pinjaman.

"Selain itu, apabila meminjam dana dari pemegang saham atau dari pihak ketiga seperti private company, akan menimbulkan tambahan beban bunga secara konsolidasi," paparnya.

Transaksi afiliasi ini pun sudah mendapatkan penilaian wajar dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Felix Sutandar dan rekan (FSR).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper