Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Indofarma Tbk. akan merealisasikan dana penyertaan modal negara (PMN) untuk belanja modal pada 2022.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan, pihaknya mendapatkan PMN senilai Rp199,86 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan tahun depan.
"Capex, kebetulan kami dapat dari PMN khusus untuk alat kesehatan sama herbal, sekitar Rp190 miliar," ujar Arief, di Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Dia melanjutkan, pihaknya merencanakan melakukan penambahan lini bisnis baru seperti alat kesehatan dan obat herbal pada tahun depan. Penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan ini akan melibatkan kerja sama operasi (KSO) dengan rumah sakit, baik milik pemerintah maupun milik swasta.
Adapun untuk tahun ini, pihaknya memperkirakan mampu meraih pertumbuhan pendapatan atau top line sekitar 15 persen.
Dia melihat emiten berkode saham INAF ini beruntung tidak mengalami pertumbuhan negatif, seperti yang dialami industri farmasi saat ini.
Baca Juga
"Secara industri farmasi masih negatif growth. Kami di INAF beruntung tidak mengalami negatif growth. Perkiraan kami masih bisa positif tumbuh 15 persen top line, bottom line di angka yang sama," ucap dia.