Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten jasa pertambangan batu bara, PT RMK Energy Tbk. mengincar dana sebanyak Rp180,25 miliar melalui aksi penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
Dalam prospektus di Harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (30/11/2021), manajemen RMK Energy menerbitkan informasi tambahan dan atau perbaikan atas prospektus ringkas yang telah diterbitkan 9 November 2021 lalu.
Manajemen mengungkapkan perusahaan telah menetapkan harga penawaran kepada masyarakat sebesar Rp206 per lembar saham.
Harga tersebut ditetapkan berdasarkan hasil penawaran awal (bookbuilding) dengan jumlah permintaan berada dalam kisaran Rp160 - Rp230 per lembar saham.
"Dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal tersebut diatas maka berdasarkan kesepakatan antara para penjamin pelaksana emisi efek dengan perseroan ditetapkan harga penawaran sebesar Rp206 per lembar," tulis manajemen RMK Energy.
Manajemen mengungkapkan, perusahaan dalam penawaran umum perdana saham akan melepas sebanyak-banyaknya 875 juta saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Dengan demikian, RMK Energy mengincar jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah Rp180,25 miliar.
Berikut jadwal sementara IPO RMK Energy.
Tanggal efektif : 26 November 2021
Masa penawaran umum : 30 November - 3 Desember 2021
Tanggal penjatahan saham : 3 Desember 2021
Distribusi saham secara elektronik : 6 Desember 2021
Tanggal pencatatan saham di BEI : 7 Desember 2021.
Setelah IPO, susunan pemegang saham RMK Energy menjadi PT RMK Investama 76,8 persen, Tony Saputra 1,6 persen, Suriani 0,96 persen, Vincent Saputra 0,32 persen, William Saputra 0,32 persen, dan masyarakat 20 persen.
Seluruh dana hasil penawaran umum setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk tiga hal.
Pertama, sejumlah Rp67,87 miliar digunakan untuk melunasi sebagian pembayaran upgrade conveyor line 2 dari single line menjadi double line. Termasuk pembelian dan perakitan stacker conveyor kepada PT Rantaimulia Kencana dalam rangka mendukung kegiatan utama perseroan.
Kedua, sejumlah Rp50 miliar akan digunakan untuk pelunasan pokok utang kepada PT Bintang Timur Kapital. Ketiga, sisanya untuk modal kerja seperti bahan bakar, pelumas, suku cadang, dan pemeliharaan.
Mengutip keterangan di situs resminya, PT RMK Energy (RMKE) di dirikan pada Juni 2009. Didukung dengan lebih dari 15 tahun pengalaman, manajemen perusahaan telah membangun reputasi yang kuat sebagai penyedia jasa logistik batubara yang handal bagi semua ukuran perusahaan batu bara di Sumatera Selatan.
Per Juni 2021, RMK Energy mengantongi pendapatan Rp431,69 miliar dan laba bersih Rp39,22 miliar. Ekuitas Rp467,43 miliar dan liabilitas Rp704,67 miliar sehingga total asetnya mencapai Rp1,17 triliun.
Adapun, penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO RMK Energy ialah PT Indo Capital Sekuritas. Penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.