Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel turun pada hari pertamanya di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran harga saham perdana yang dinilai kurang atraktif.
Analis Henan Putihrai Steven Gunawan mengatakan pelemahan yang terjadi pada saham Mitratel hanya bersifat sementara. Hal itu diakibatkan oleh harga yang kurang atraktif.
Steven menjelaskan secara valuasi, EV/EBITDA Mitratel di level 13,3 kali relatif sama dengan TOWR yang berada pada 12,8 kali. Namun dengan tingkat marjin yang masih lebih inferior dibanding anak usaha Grup Djarum.
Selain itu, ROE MTEL berada di kisaran 12 persen, sedangkan kompetitornya seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) sebesar 26 persen. Oleh sebab itu dia menilai harga saham MTEL pada saat ini kurang atraktif.
“Kalau EV/EBITDA di bawah TOWR maka harga hari pertama masih berpeluang lebih diapresiasi pelaku pasar. Seharusnya harga IPO dilepas di bawah TOWR, baru lebih atraktif di mata pelaku pasar,” ungkapnya kepad Bisnis, Senin (22/11/2021)
Dia pun menyayangkan dengan ROE lebih kecil daripada TOWR. Tetapi EV/EBITDA keduanya diperlakukan secara sama. Meski demikian, Steven masih merekomendasikan beli bagi saham anak BUMN tersebut.
Baca Juga
Pasalnya dia melihat dalam 12 bulan ke depan saham MTEL mampu melaju hingga Rp1.300 per saham. Menurutnya secara sentimen sektoral atau industri, MTEL masih prospektif karena bisnis menara tengah cemerlang.
“Intinya, secara fundamental tidak ada yang perlu diragukan dari MTEL ini. Jika ada fluktuasi atas pergerakan harga sahamnya, itu lebih ke sudut pandang teknis pelaku pasar aja sih,” katanya.
Sementara itu pada penutupan perdagangan Senin (22/11/2021), harga saham MTEL terkoreksi hingga 4,38 persen menjadi Rp765 per saham. Perseroan diperdagangkan sebanyak 79.047 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp1,09 triliun.