Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. membidik kenaikan perolehan kontrak baru sebesar 20 persen-25 persen pada 2022.
Apabila target nilai kontrak baru senilai Rp24 triliun tercapai pada akhir tahun ini, artinya emiten dengan kode saham ADHI tersebut menargetkan nilai kontrak baru sebesar-besarnya Rp30 triliun.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menjelaskan nilai kontrak baru perseroan dapat tumbuh 20 persen - 25 persen pada 2022.
“Karena ada beberapa pergeseran [kontrak baru] yang harusnya kami dapatkan tahun ini ke tahun depan, harapannya dari sisi kontrak bisa bertumbuh 20 persen - 25 persen dan untuk kinerja juga kurang lebih sebesar itu,” kata Entus dalam paparan publik, Rabu (17/11/2021).
Hingga akhir Oktober 2021, Direktur Human Capital dan Sistem Adhi Karya Agus Karianto mengatakan perolehan kontrak baru ADHI sudah mencapai Rp12,67 triliun.
Kontrak baru tersebut terdiri dari proyek infrastruktur Rp5,5 triliun, gedung Rp3,3 triliun, properti Rp1 triliun, manufaktur Rp400 miliar, dan lainnya seperti proyek smelter sekitar Rp1,8 triliun.
Baca Juga
“Dibandingkan Oktober 2020, nilai kontrak baru itu naik cukup signifikan 68 persen karena realisasi Oktober 2020 Rp7,5 triliun,” ujar Agus.
Hingga akhir tahun ini, perseroan optimistis dapat mengantongi nilai kontrak baru senilai Rp24 triliun atau peningkatan sebesar 20 persen dibandingkan tahun lalu. Saat ini, order book yang dimiliki ADHI mencapai Rp46 triliun yang mana Rp33,47 triliun di antaranya merupakan proyek carryover dari tahun lalu.
Ke depannya, ADHI masih membidik proyek APBN dan proyek-proyek perkeretaapian seperti kelanjutan MRT 2.1 yaitu proyek MRT 2.2.
Selain prospek tender dari dalam negeri, ADHI saat ini tengah mengikuti tender proyek kereta api di Filipina. Agus mengatakan perseroan sebagai champion di bidang railway sedang mengikuti tender di Kementerian Transportasi Filipina yang ingin mengembangkan jalur komuter antara Manila dan Calamba menggunakan dana Asian Development Bank (ADB).
“Saat ini ada 2 paket yang sedang kami tunggu proses selanjutnya, mudah-mudahan bisa terealisasi dan menjadi lahan untuk meningkatkan kompetisi kami di bidang railway,” ujar Agus.