Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (11/11/2021).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan di teritori positif dengan naik 0,20 persen atau 13,22 poin sehingga parkir di level 6.683,15 pada akhir perdagangan Rabu (10/11/2021).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengungkapkan pergerakan IHSG ditutup menguat terbatas setelah berfluktuasi sepanjang hari.
Menurutnya pergerakan dibayangi pelemahan bursa saham secara global namun masih didukung oleh rilis kinerja emiten per kuartal III/2021.
Adapun pada perdagangan hari ini, Dennies memprediksi IHSG menguat. Dia menjelaskan secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low dengan volume tinggi dan indikator stochastic yang melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan dan akan uji resistance all-time high.
“Pergerakan masih akan didukung rilis kinerja emiten per kuartal III/2021. Dari global, investor akan terus memantau perkembangan terkait Inflasi AS,” tulis Dennies dalam riset hariannya dikutip Kamis (11/11/2021).
Baca Juga
Untuk perdagangan hari ini, Kamis (11/11/2021), Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.661 dan 6.640 serta resistance 6.693 dan 6.704.
Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati untuk hari ini:
WIKA, PT Wijaya Karya Tbk.
- Target Price: 1.340 – 1.370
- Entry Level: 1.250 – 1.280
- Stop Loss: 1.235
- Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan indikator stochastic yang membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.
LSIP, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.
- Target Price: 1.500 – 1.540
- Entry Level: 1.405 – 1.430
- Stop Loss: 1.380
- Mengalami koreksi namun masih tertahan di level support.
BSDE, PT Bumi Serpong Damai Tbk.
- Target Price: 1.150 – 1.170
- Entry Level: 1.100 – 1.120
- Stop Loss: 1.085
- Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan indikator stochastic yang membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.