Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (11/11/2021), berpotensi melemah yang dipicu aksi profit taking oleh investor.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan bahwa selama tiga hari IHSG telah menguat cukup tajam sekitar 101,34 poin atau 1,54 persen sehingga sepanjang tahun atau (year-to-date/ytd) telah menguat sekitar 11,77 persen.
“Aksi profit taking diperkirakan akan melanda Bursa Indonesia Kamis ini, setelah selama 3 hari IHSG menguat cukup tajam,” tulis Edwin dalam publikasi riset, Kamis (11/11/2021).
Selain itu, IHSG juga dipengaruhi kembali turunnya Indeks Dow Jones (DJIA) di bursa Amerika Serikat sebesar 0,66 persen dan beberapa sentimen negatif lainnya, sehingga IHSG berpotensi melemah.
Edwin mengungkapkan beberapa harga komoditas turut mengalami penurunan diantaranya harga batu bara turun 5,81 persen, minyak turun 3,01 persen, dan timah turun 0,67 persen.
Ditambah lagi, paparnya kenaikan tajam yield obligasi AS tenor 2 dan 10 tahun masing-masing sebesar 26,38 persen dan 7,98 persen.
Baca Juga
Edwin memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang 6.632 - 6.728, dan rupiah di rentang Rp14.170 - Rp14.310 per dolar AS.
Sementara itu, Edwin merekomendasikan untuk membeli saham SAMF, AKRA, LPPF, ASII, BUKA, BMRI, TBIG, PTPP, SRTG, WIKA.
IHSG ditutup menguat pada perdagangan Rabu (10/11/2021) dengan naik 0,20 persen atau 13,22 poin ke level 6.683,15. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.651,80 - 6.683,15.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.