Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah sepanjang November 2021 seiring dengan sikap pasar yang menanti efek window dressing pada akhir tahun.
Martha Christina, Investment Information Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan, setelah reli pada bulan Oktober, IHSG akan mengalami koreksi pada bulan ini. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan yang telah terjadi selama beberapa waktu terakhir.
“IHSG sudah naik 5 bulan beruntun dan relinya sudah cukup tinggi. Sehingga, kami proyeksikan akan melemah di bulan November,” katanya dalam acara Mirae Asset Media Day, Kamis (4/11/2021).
Menurut Martha, salah satu katalis negatif pergerakan IHSG bulan ini adalah aksi window dressing dari pelaku pasar. Pelaku pasar tengah bersiap memanfaatkan momentum sentimen ini yang umumnya terjadi pada akhir tahun.
Selain itu, pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh kejelasan program pengurangan pembelian aset oleh The Fed atau tapering off yang akan dimulai pada pertengahan bulan ini. Meski demikian, Martha mengatakan dampak kebijakan ini terhadap IHSG tidak akan signifikan.
Ia memaparkan, kebijakan tapering sudah diperhitungkan atau priced in oleh pasar. Pelaku pasar sudah mengantisipasinya sejak The Fed mulai mengindikasikan akan mengurangi pembelian aset pada awal tahun ini.
Baca Juga
Selain itu, pergerakan IHSG sepanjang November 2021 juga akan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi baik dari dalam maupun luar negeri, serta kelanjutan rilis laporan keuangan emiten yang belum melaporkan kinerjanya untuk kuartal III/2021.
Secara teknikal, Martha memprediksi IHSG akan berada di posisi 6.540 dengan level support pada kisaran 6.394 – 6.504. Sementara itu, level resistance IHSG diproyeksikan pada rentang 6.693 – 6.846.