Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panin AM Targetkan Kinerja Reksa Dana Pasar Uang Tumbuh 3 Persen

Fungsi reksa dana pasar uang diperuntukkan bagi investor dengan profil risiko konservatif, dan bisa berfungsi sebagai penyimpanan dana darurat maupun alternatif deposito. 
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Panin Asset Management (Panin AM) mengharapkan pertumbuhan kinerja produk reksa dana pasar uangnya mencapai minimal 3 persen. 

Berdasarkan laporan mingguan Infovesta, instrumen reksa dana pasar uang hingga akhir Oktober 2021, telah tumbuh hingga 2,79 persen year to date (ytd). 

Sementara dalam periode akhir minggu di tengah pelemahan instrumen reksa dana saham dan campuran, indeks reksa dana pasar uang masih mencatatkan kinerja positif sebesar 0,04 persen dalam periode 22 Oktober 2021 - 29 Oktober 2021. 

Sejalan dengan itu, produk reksa dana pasar uang milik Panin AM per Senin (1/11/2021), juga mengalami pertumbuhan, diantaranya Panin Dana Likuid tumbuh 3,62 persen ytd dan 0,03 persen dalam seminggu terakhir. 

Begitu juga dengan produk Panin Dana Likuid Syariah yang tumbuh 2,43 persen ytd dan 0,02 persen dalam sepekan terakhir. 

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengungkapkan instrumen reksa dana pasar uang hingga akhir tahun ini masih berpotensi tumbuh karena posisinya sebagai reksa dana dengan risiko kecil sehingga bisa menjalankan banyak fungsi.

“Diharapkan [kinerja reksa dana pasar uang] bisa tumbuh mencapai atau lebih dari 3 persen,” kata Rudiyanto kepada Bisnis, Selasa (2/11/2021). 

Dia menyebutkan, fungsi reksa dana pasar uang tersebut mulai dari diperuntukkan bagi investor dengan profil risiko konservatif, dan juga bisa berfungsi sebagai penyimpanan dana darurat maupun alternatif deposito. 

Tidak hanya itu, reksa dana pasar uang menurut Rudiyanto juga bisa berfungsi sebagai dana parkir sebelum masuk reksa dana saham. 

Oleh karena itu, dengan proyeksi kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir tahun, reksa dana pasar uang bisa dijadikan sebagai instrumen untuk penempatan sementara dana hasil dari profit taking, ketika IHSG mendekati rekornya.

Panin AM, jelas Rudiyanto, saat ini berupaya memperbesar bobot obligasi hingga 30 persen - 40 persen untuk mendapatkan imbal hasil yang kompetitif sehubungan dengan suku bunga perbankan yang semakin kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper