Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temas (TMAS) Andalkan Penjualan Kapal untuk Dulang Laba

Saat ini harga kapal bekas diperkirakan bisa 2-3 kali lipat lebih tinggi sehingga keuntungan yang diraih dari penjualan kapal bisa ratusan miliar rupiah.
KM Selat Mas, kapal kontainer yang dikelola oleh PT Temas Tbk./temasline.com
KM Selat Mas, kapal kontainer yang dikelola oleh PT Temas Tbk./temasline.com

Bisnis.com, JAKARTA –  Meskipun perekonomian mulai bangkit dan pembatasan sosial mulai dilonggarkan, laba emiten angkutan barang konsumsi seperti PT Temas Tbk. (TMAS) belum bisa tumbuh pesat menjelang sisa tahun ini. Perusahaan pun berupaya mengandalkan lini usaha lainnya.

Komisaris Temas Theo Lekatompessy mengatakan, meskipun perekonomian mulai bangkit dan permintaan barang konsumsi meningkat, hal ini tidak serta merta membuat laba TMAS melejit dari lini usaha antar barang.

“Karena berbeda dengan emiten pelayaran energi atau komoditas lainnya yang dibayarnya fixed dan kontrak jangka panjang. Kapal Temas dibayar per perjalanan. Bahan bakar dan operasional lainnya ditanggung sendiri,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/11/2021).

Sementara itu, harga BBM yang sedang naik membuat laba perusahaan dari usaha antar barang menjadi tipis meskipun aktivitas pengantaran meningkat. Oleh karena itu, Temas mengandalkan penjualan kapal.

TMAS ini dengan naiknya ekonomi sudah pasti geliat angkutan barang naik. Jadi pertumbuhan laba bisa double digit di atas 10 persen. Masalahnya sekarang, ada persaingan keras dan harga BBM naik jadi memang bawahnya bisa mepet, laba tipis,” jelasnya.

Theo menjelaskan usaha emiten bersandi TMAS ini yang sekarang mengalami untung besar adalah penjualan kapal.

“Karena yang sekarang harganya bisa 2-3 kali lipat. Labanya bisa ratusan miliar. Jadi kapal bekas yang tua dijual karena harganya sudah naik, kemudian dibangun kapal baru yang bangun lebih murah daripada beli baru,” imbuhnya.

Meskipun perlu waktu, tapi bisa mengejar pertumbuhan ekonomi karena ekonomi naiknya perlahan.

“Nanti pada saat ekonomi bangkit, kapal yang sudah selesai dibangun kembali bisa masuk dan dijual. Diperkirakan pertumbuhan akan kembali normal pada 2023, nanti kapal yang baru, lebih efisien, ramah lingkungan bisa masuk pada 2023 dan bisa tambah laba juga,” jelasnya.

Berdasarkan laporan keuangan terakhir, TMAS mencatatkan kinerja keuangan yang cukup signifikan pada semester I/2021. Pendapatan bersih TMAS pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp1,53 triliun atau naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,31 triliun.

Selanjutnya, laba usaha naik ke Rp509,63 miliar dari tahun sebelumnya hanya Rp158,46 miliar dan laba tahun berjalan tercatat mencapai Rp310,84 miliar dari tahun sebelumnya hanya Rp42,29 miliar.

Sementara catatan kinerjanya baik, di lantai bursa saham TMAS pada Selasa (2/11/2021) tercatat turun 8 poin atau 2,48 persen ke 314. Dalam setahun belakangan (yoy) harga saham TMAS sudah berhasil naik 118,07 persen, sedangkan selama tahun berjalan (ytd) harga sahamnya tercatat naik 127,54 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper