Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) optimistis dapat menjaga performa hingga akhir tahun ini seiring dengan outlook positif harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan efisiensi kapasitas produksi yang optimal.
Sekretaris Perusahaan MGRO Elvi menyebutkan, pihaknya optimistis dapat menjaga kinerja keuangan hingga akhir tahun. Hal ini seiring dengan upaya perusahaan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan terus mencari bahan baku dengan biaya rendah.
“Kami senantiasa mengoptimalkan kapasitas produksi secara efektif dan efisien, mencari sumber bahan baku yang banyak dan murah, serta berusaha membuka pangsa pasar baru,” katanya saat dihubungi Bisnis pada Senin (1/11/2021).
Optimisme perusahaan juga didasarkan pada tren positif harga CPO. Ia memprediksi peluang kenaikan harga CPO masih terbuka hingga akhir tahun seiring dengan menurunnya produksi dari negara produsen dan meningkatnya kebutuhan dunia .
Lebih lanjut, MGRO juga akan terus mencari pasar ekspor baru hingga akhir tahun. Meski demikian, hal ini bergantung pada jumlah dan negara yang melakukan permintaan.
“Target MGRO adalah penjualan ekspor dapat mencapai hingga 50 persen dari total penjualan,” katanya.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Senin (1/11/2021), MGRO mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp49,50 miliar. Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan catatan rugi bersih sebesar Rp37,11 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan juga berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp4,76 triliun pada kuartal III/2021. Jumlah ini naik 88,14 persen secara year on year (yoy) bila dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal III/2020 senilai Rp2,53 triliun.
Pendapatan MGRO didominasi oleh penjualan minyak sawit mentah dan turunannya kepada pihak ketiga sebesar Rp4,35 triliun, naik bila dibandingkan dengan catatan kuartal III/2020 sebesar Rp2,11 triliun. Penjualan inti sawit menjadi kontributor penerimaan terbesar kedua senilai Rp319,63 miliar.
Menyusul di belakang kedua segmen tersebut adalah penjualan minyak sawit mentah kepada pihak berelasi sebesar Rp161,29 miliar, naik signifikan dibandingkan dengan catatan pada kuartal III/2020 sebesar Rp56,55 miliar.