Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang emas PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) mencatatkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan selama sembilan bulan 2021. Namun, tetap optimistis menghadapi kuartal selanjutnya.
Berdasarkan laporan keuangan, perusahaan melaporkan pendapatan konsolidasian lebih rendah 14 persen menjadi US$236,5 juta, dibandingkan dengan US$275,3 juta pada periode yang sama tahun lalu, terutamanya disebabkan oleh volume penjualan emas yang lebih rendah menjadi 127,8 kilo ons.
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) lebih rendah 26 persen menjadi US$123,8 juta, sedangkan laba bersih juga lebih rendah 31 persen menjadi US$57,3 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Penurunan ini terutamanya disebabkan oleh kenaikan total biaya penambangan akibat dari kenaikan sementara rasio pengupasan tanah [stripping ratio] akibat dari pembukaan Pit Araren tahap 5,” jelas Direktur Utama ARCI, Kenneth Ronald Kennedy Crichton, dikutip Minggu (31/10/2021).
Jumlah utang bersih sebesar US$299,0 juta, mencerminkan rasio utang terhadap ekuitas (DER) sebesar 1,4x, atau menurun signifikan dari 4,1x pada 31 Desember 2020. Realisasi belanja modal sebesar US$103,6 juta. Seluruh belanja modal dibiayai secara penuh dari kas internal.
“Meskipun dimulai dengan kinerja yang lambat pada tahun ini, perseroan berharap kinerja yang sangat baik pada kuartal keempat didukung oleh Pit Araren tahap 5 yang saat ini telah memasuki tahap produksi,” imbuh Crichton.
Baca Juga
Adapun, secara umum, hasil kinerja sembilan bulan tahun ini dipengaruhi oleh perkembangan dari aktivitas penambangan dan pengupasan tanah (waste removal) di Pit Araren yang memiliki kadar emas tinggi.
“Namun, dengan Pit Araren tahap 5 telah memasuki tahap produksi, kami telah melihat adanya peningkatan kadar emas dari bijih emas selama kuartal ketiga, dan kami berada dalam posisi yang sangat baik untuk menghadapi kuartal keempat dimana sebagian besar bijih emas yang akan diproses untuk sisa tahun ini akan berasal dari Pit Araren berkadar tinggi ini,” imbuhnya.
Kemudian, di sisi eksplorasi, aktivitas pengeboran yang terus berlanjut di lokasi cadangan emas Bima-Arjuna menghasilkan potongan-potongan berkadar tinggi, namun membutuhkan pengeboran lebih lanjut pada tahun mendatang.
Lebih lanjut, tim ekplorasi ARCI juga telah melakukan ekplorasi Greenfield tahap pertama di dalam area-area yang memiliki prospek tinggi di Koridor Barat, yang berpotensi akan menambah cadangan emas ARCI pada tahun-tahun mendatang.
“Menjelang akhir tahun 2021, kami telah menyelesaikan pekerjaan pengembangan kami di Pit Araren, di mana tahap 5 telah memasuki produksi. Dengan kapasitas pabrik pengolahan yang telah dikembangkan serta peningkatan kapasitas armada pertambangan yang lebih besar, kami berkeyakinan untuk dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik di tahun mendatang,” tambahnya.