Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana pendapatan tetap diprediksi dapat mencatatkan kinerja yang optimal meski dibayangi oleh isu tapering The Fed dan kenaikan suku bunga global yang mulai terjadi.
Direktur Utama Pinnacle Persada Investama Guntur Putra memaparkan pergerakan reksa dana pendapatan tetap sepanjang 2021 cukup fluktuatif. Hal ini terlihat dari pergerakan imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun yang cenderung volatil.
“SUN 10 tahun Indonesia ada di level 6 persen pada awal tahun, dan sempat di level 6,8 persen pada kuartal I/2021 dan awal kuartal III/2021 kembali lagi ke level 6 persen,” jelasnya saat dihubungi, Kamis (28/10/2021).
Sementara itu, selama 1 bulan terakhir Guntur memandang pergerakan reksa dana pendapatan tetap terbilang stabil. Hal ini seiring dengan kinerja positif produk-produk reksa dana jenis ini baik selama 1 bulan belakangan maupun secara year to date (ytd).
Meski demikian, ia menilai potensi reksa dana pendapatan tetap masih cukup baik untuk sisa akhir tahun 2021. Salah satu sentimen positif yang mempengaruhi outlook instrumen ini adalah tingkat suku buka acuan Bank Indonesia (BI) yang diprediksi tidak berubah dari level saat ini.
Hal ini juga ditopang oleh kondisi perekonomian Indonesia yang cenderung terjaga di tengah pandemi virus corona. Salah satu indikator positif kondisi tersebut adala tingkat inflasi yang cenderung terkendali.
Baca Juga
Meski demikian, prospek reksa dana pendapatan tetap di sisa tahun ini dibayangi isu tapering The Fed yang rencananya dimulai pada November mendatang. Hal ini dinilai akan mengurangi daya tarik investor terhadap emerging market seperti Indonesia dan berimbas pada tertekannya imbal hasil SUN Indonesia.
“Potensi pergerakan suku bunga global pada akhir tahun ini dan tahun depan juga dapat menekan reksa dana pendapatan tetap,” lanjutnya.
Adapun, guna menjaga kinerja produk reksa dana pendapatan tetapnya, Pinnacle menerapkan active duration strategi untuk produk dengan aset dasar obligasi negara. Selain itu, Pinnacle juga menyesuaikan durasi secara taktis baik untuk posisi long atau short duration sesuai dengan pandangan terhadap pergerakan tingkat suku bunga.
“Fokus kami juga menjaga likuiditas portofolio underlying asset produk yang kami miliki,” pungkasnya.