Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2021 Masih Tertekan PPKM, Pendapatan Dewata Freight (DEAL) Jadi Rp40,1 Miliar

Pendapatan DEAL tersebut turun 55,56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp90,26 miliar.
Dewata Freightinternational/dfilogistics.co.id
Dewata Freightinternational/dfilogistics.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten logistik PT Dewata Freight International Tbk. (DEAL) mencatatkan penurunan pendapatan sepanjang semester I/2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Catatan rugi bersihnya pun meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 30 Juni 2021, yang dikutip Rabu (27/10/2021), emiten berkode DEAL tersebut mencetak pendapatan Rp40,1 miliar turun 55,56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp90,26 miliar.

Beban pokok pendapatan perseroan juga turut menciut menjadi Rp37,92 miliar dari Rp72,33 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini membuat laba bruto turut tergerus menjadi Rp2,18 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,93 miliar.

Beban usaha yang terdiri dari beban penjualan dan beban umum administrasi juga turut turun menjadi masing-masing Rp159,81 juta dan Rp10,11 miliar. Walhasil, DEAL mencatat rugi usaha Rp8,09 miliar pada semester I/2021 dibandingkan dengan posisi laba usaha Rp1,68 miliar pada semester I/2020.

Dengan demikian, perseroan mencatatkan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang meningkat menjadi Rp9,61 miliar pada semester pertama tahun ini dari posisi rugi bersih Rp3,72 miliar pada separuh awal tahun lalu.

Adapun, jumlah aset DEAL juga menurun menjadi Rp205 miliar per semester I/2021 dibandingkan dengan 31 Desember 2020 yang sebesar Rp283,27 miliar.

Rinciannya, terjadi kemerosotan jumlah aset lancar menjadi Rp61,91 miliar dari Rp115,97 miliar, sedangkan jumlah aset tidak lancar turun menjadi Rp143,08 miliar dari Rp167,29 miliar.

Di sisi lain, jumlah liabilitas hanya turut tipis menjadi Rp208,59 miliar per semester I/2021 dibandingkan dengan Rp207,78 miliar per akhir tahun lalu.

Rinciannya, terjadi penurunan liabilitas lancar menjadi Rp122,17 miliar dari Rp152,33 miliar, sedangkan liabilitas jangka panjang naik menjadi Rp86,41 miliar dari Rp55,44 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper