Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Masuk ke Saham dan Obligasi, Kinerja Reksa Dana Naik

Aksi beli asing di pasar saham dan obligasi menjadi pendorong pertumbuhan kinerja instrumen reksa dana saham maupun reksa dana pendapatan tetap selama sepekan.
ilustrasi investasi reksa dana
ilustrasi investasi reksa dana

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap berhasil tumbuh meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami pelemahan di pertengahan pekan, pada minggu ketiga Oktober 2021.

Berdasarkan laporan mingguan Infovesta yang dirilis Senin (25/10/2021), pada periode 15 Oktober 2021 hingga 22 Oktober 2021, kinerja reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap sama-sama mengalami pertumbuhan sebesar 0,08 persen.

“Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap (IRDPT) naik sebesar 0,08 persen setelah tertekan beberapa pekan sebelumnya sejalan dengan aliran dana asing di SBN yang meningkat sebesar Rp5,8 triliun,” tulis Infovesta dalam laporannya, Senin (25/10/2021).

Infovesta mengungkapkan pasar saham mengalami penguatan yang tercermin dari kenaikan IHSG di akhir pekan sebesar 0,16 persen ke level 6.643,74, meski sempat turun pada pertengahan perdagangan pekan lalu.

Dana investor asing yang masuk ke pasar saham di dalam negeri dalam sepekan diungkapkan tercatat melakukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp4,2 triliun di tengah pelemahan kurs rupiah sebesar 0,81 persen ke level Rp14.184 per dolar AS.

Aksi beli asing di pasar saham dan obligasi menjadi pendorong pertumbuhan kinerja instrumen reksa dana saham maupun reksa dana pendapatan tetap selama sepekan.

Sementara itu, untuk instrumen reksa dana pasar uang juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,07 persen. Namun untuk reksa dana campuran, dalam sepekan terpantau terkoreksi tipis sebesar 0,01 persen.

Sepanjang tahun berjalan hingga Jumat (22/10/2021), kinerja terbaik reksa dana dicatatkan oleh instrumen reksa dana campuran yaitu sebesar 5,03 persen year to date (ytd).

Selanjutnya, reksa dana pasar uang tercatat tumbuh sebesar 2,75 persen ytd, menyusul di bawahnya reksa dana saham yang naik sebesar 2,73 persen dan reksa dana pendapatan tetap naik sebesar 1,90 persen.

Beralih ke instrumen reksa dana syariah, reksa dana saham syariah dan reksa dana campuran syariah justru mengalami pelemahan dengan terkoreksi masing-masing sebesar 0,62 persen dan 0,53 persen pada pekan lalu.

Di sisi lain, dua instrumen lainnya mencatatkan pertumbuhan yaitu 0,06 persen untuk reksa dana pendapatan tetap syariah dan 0,04 persen untuk reksa dana campuran syariah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper