Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) atau Lonsum dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) masih layak dikoleksi investor seiring dengan tren kenaikan harga CPO yang diprediksi berlanjut hingga akhir tahun ini.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan tren kenaikan harga CPO merupakan imbas dari krisis energi global.
Ia menjelaskan, CPO umumnya digunakan sebagai campuran bahan bakar, khususnya bio diesel yang digunakan untuk mengganti ataupun memperkecil porsi penggunaan minyak bumi sebagai pembangkit listrik.
“Selain itu, sumber energi lain seperti bahan bakar fosil dan gas juga mengalami kenaikan harga sepanjang tahun ini,” jelasnya saat dihubungi pada Senin (25/10/2021).
Dampak positif harga komoditas ini juga telah terlihat pada kinerja LSIP dan SIMP yang dapat membukukan pertumbuhan laba dan penjualan. Bahkan, SIMP mampu membalikkan keadaan rugi pada paruh pertama tahun 2020 menjadi laba.
Frankie memprediksi, tren reli harga CPO masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2021. Hal tersebut membuat LSIP dan SIMP masih memiliki ruang pertumbuhan untuk pendapatan dan laba bersih sampai penutupan tahun ini.
Baca Juga
“Dari pertumbuhan kinerja di semester I ini, menjadi cerminan bahwa kedua emiten ini cukup baik dalam memanfaatkan momen kenaikan harga CPO tahun ini dan juga dalam efisiensi perusahaan,” jelas Frankie.
Seiring dengan hal tersebut, Frankie menyematkan rekomendasi beli (buy) baik untuk SIMP maupun LSIP. Frankie memberikan target harga resistance Rp595 untuk SIMP hingga akhir tahun, sementara itu, LSIP dipatok pada kisaran Rp1.500 – Rp1.600.
Hal serupa diungkapkan oleh Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas. Menurutnya, dampak kenaikan harga CPO terhadap kinerja LSIP dan SIMP diyakini akan signifikan mengingat reli harga yang masih terjadi.
“Bahkan dari penutupan semester I/2021 hingga saat ini, terlihat CPO kembali menguat sampai 36 persen.” Jelasnya.
Adapun Sukarno juga merekomendasikan untuk membeli kedua saham tersebut. Menurutnya, LSIP dan SIMP masih memiliki potensi kenaikan sekitar 5 persen hingga 15 persen sampai akhir tahun.
Meski demikian, ia mengatakan harga LSIP dan SIMP kemungkinan akan mengalami konsolidasi terlebih dahulu dalam jangka pendek setelah sempat menguat signifikan.
“Untuk SIMP target harganya pada kisaran Rp545, sedangkan LSIP di level Rp1.560,” jelasnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.