Bisnis.com, JAKARTA – PT Phapros Tbk. (PEHA) menggandeng 250 santri dari 20 pondok pesantren serentak di wilayah Sidoarjo dan Gresik untuk melakukan edukasi pencegahan gagal tumbuh atau stunting.
Hadi Kardoko, Direktur Utama Phapros mengatakan tanggung jawab sosial industri untuk melakukan edukasi pencegahan stunting ini penting dilakukan. Pasalnya, hal tersebut adalah tantangan bersama sehingga dibutuhkan peran dari berbagai pihak untuk bisa menurunkan angka stunting.
“Karena itu Phapros sangat concern dengan hal ini. Kegiatan yang dilakukan Phapros saat ini menjadi awal dari rangkaian tanggungjawab sosial terkait stunting lainnya, dengan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah”, imbuh Hadi dalam keterangan resmi Kamis (21/10/2021).
Sementara itu, Direktur Pemasaran Phapros Tri Andayani mengatakan bahwa berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2012 tercatat ada 162 juta balita stunting dan 58 persen dari jumlah tersebut berada di Asia.
“Penyebabnya adalah kurangnya asupan gizi saat hamil hingga bayi tersebut berusia 2 tahun, serta bisa berakibat pada gangguan pertumbuhan berupa tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan rata-rata anak normal,” ujarnya.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2019 pun menunjukkan bahwa prevelansi stunting Indonesia sebesar 27,67 persen. Meski mengalami penurunan 3 persen dibandingkan tahun 2013, angka tersebut belum mencapai standar WHO untuk stunting yang berada dibawah 20 persen.
Baca Juga
Manajemen berharap melalui gerakan ini dapat mengajak seluruh pihak untuk bersama melawan stunting demi mendukung perkembangan generasi Indonesia yang lebih baik.