Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) menjadi yang paling menarik di kelasnya untuk dicermati hingga akhir tahun.
Potensi kenaikan pendapatan dari penjualan properti serta peluang bisnis data center dinilai bakal mengokohkan kinerja emiten Grup Sinar Mas tersebut tahun ini.
Analis MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan memperkirakan emiten dengan kode saham BSDE ini akan semakin diuntungkan dari sisi prapenjualan dengan kemungkinan stimulus pajak untuk sektor properti dilanjutkan hingga tahun depan.
Per akhir semester I/2021, BSDE membukukan pendapatan prapenjualan senilai Rp4,5 triliun atau naik 39,20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Marketing sales tersebut didominasi oleh segmen residensial yang berkontribusi sebesar 67 persen dari total prapenjualan.
Untuk semakin memperkuat posisi di pasar, BSDE telah menyerap belanja modal atau senilai Rp1,2 triliun pada semester I/2021 dari total capex Rp2,5 triliun tahun ini. Capex tersebut digunakan untuk pembelian dan akuisisi lahan serta pengembangan jalan tol di area BSD City.
“Pengembangan di Jabodetabek akan tetap menjadi fokus BSDE, mengingat minat publik masih tinggi di area ini,” tulis Rudy dalam riset terbaru yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Minggu (17/10/2021).
Baca Juga
Sebagai tambahan, imbuh Rudy, BSDE juga menjadi salah satu perusahaan properti yang siap menggarap lahan di ibukota baru karena perseroan memiliki 270 hektare landbank di Balikpapan dan 245 hektare di Samarinda.
Selain posisi BSDE yang kuat di segmen properti, potensi investasi ke segmen data center juga dinilai Rudy bisa semakin memperkuat kinerja perseroan. Saat ini, BSDE masih dalam tahap diskusi dengan sejumlah mitra strategis untuk mengembangkan bisnis data center.
Lebih lanjut, Rudy menunjukkan kontribusi transaksi data center dan e-commerce tercatat sebesar 23,35 persen pada semester I/2021 atau tertinggi kedua setelah otomotif sebesar 44,09 persen.
Kendati sejauh ini belum terdapat kejelasan mengenai mitra strategis BSDE maupun nilai investasinya, Rudy melihat landbank milik perseroan yang tersedia sebesar total 4.582 hektare atau 2.318 hektare di wilayah BSD Area saja membawa peluang tersendiri untuk dipilih sebagai mitra strategis data center di masa depan.
“Di sisi lain, kelayakan bisnis akan tergantung dengan lokasi dari data center karena sebagian besar data center saat ini di Bekasi dan Karawang yang memiliki harga lahan lebih murah per meter persegi,” tulis Rudy.
Dengan segala perkembangan dan potensi tersebut, Rudy memberikan rekomendasi beli untuk BSDE dengan target harga Rp1.500. Valuasi BSDE disebut sudah menarik karena saat ini diperdagangkan pada level -1 Standar Deviasi dan P/E sebesar 15,88 kali dan PBV 0,71 kali.
Analis Panin Sekuritas Restu Pamungkas juga memberikan rekomendasi beli dengan target harga yang lebih tinggi Rp1.580 untuk BSDE.
Restu menunjukkan bahwa neraca keuangan BSDE yang kuat ditunjukan oleh net gearing ratio di level 0,13 kali pada semester I/2021 berada di bawah rata-rata perusahaan sejenis yang sebesar 0,39 kali.
Walaupun pendapatan prapenjualan BSDE sangat kuat, pendapatan berulang dari segmen sewa masih terdampak Covid-19. Hal itu disebabkan oleh pemberian diskon sewa kepada tenant sebesar 50 persen untuk sewa kantor guna mempertahankan penyewa.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.