Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didukung Tren Kenaikan Harga Komoditas, Ini Rekomendasi Saham Timah (TINS)

Analis memperkirakan sentimen kenaikan harga timah masih akan berperan dalam menopang kinerja TINS di sisa tahun ini.
Suasana fasilitas pengolahan timah milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian
Suasana fasilitas pengolahan timah milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Tren harga timah yang positif serta rencana eksplorasi tambang laut membuat  PT Timah Tbk (TINS) menjadi salah satu saham yang patut dicermati memasuki akhir tahun 2021.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan, pada semester I/2021 TINS mencatatkan penurunan pendapatan jika dibandingkan dengan kinerjanya pada periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, TINS mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang gemilang.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih TINS mencatat kenaikan 169 persen ke Rp270 miliar dari tahun sebelumnya masih minus Rp390 miliar. Salah satu sentimen utama tren ini menurut Frankie adalah kenaikan harga timah dunia seiring dengan pasokan yang terkendala.

“Hal ini yang membuat gross margin TINS di semester I naik menjadi 19 persen imana pada periode yang sama tahun lalu hanya sekitar 3 persen,” jelasnya saat dihubungi pada Kamis (14/10/2021).

Frankie melanjutkan, sentimen kenaikan harga timah masih akan berperan dalam menopang kinerja TINS di sisa tahun ini. Untuk mendulang pendapatan khususnya laba bersih yang optimal, Frankie mengatakan TINS juga perlu untuk menggenjot produksi timahnya.

Sementara itu, rencana eksplorasi pertambangan timah lepas pantai juga dinilai akan berdampak positif bagi kinerja TINS. Ia mengatakan, nantinya TINS menargetkan produksi timah lepas pantai sebesar 70 persen dari total produksi.

“Terlebih lagi cadangan timah TINS lebih banyak berada di lepas pantai (offshore). Keuntungan lain dari pertambangan lepas pantai adalah tidak terlalu terganggu dengan cuaca khususnya hujan yang umum menjadi kendala pertambangan di darat,” jelas Frankie.

Adapun, untuk rekomendasinya Frankie menyematkan rating beli (buy) untuk TINS. Menurutnya, dari segi harga, valuasi TINS masih cukup menarik mengingat dunia masih mengalami krisis komoditas. Hal tersebut mengakibatkan harga-harga komoditas dunia, termasuk timah, naik sepanjang tahun 2021.

“Kami proyeksikan harga TINS hingga akhir tahun dapat menyentuh level Rp2.000,” katanya.

Saham TINS terpantau menguat 1,17 persen atau 20 poin ke level Rp1.725 per lembar pada perdagangan hari ini, Jumat (15/10/2021) pukul 13.36 WIB. Sejak awal tahun, saham TINS telah menguat 16,16 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper