Bisnis.com, JAKARTA - Emiten-emiten tekstil dibayangi oleh kenaikan harga kapas. Harga kapas berjangka tercatat melesat melampaui US$1 per pon untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, secara teknikal, saham tekstil masih memiliki peluang melakukan penguatan.
"Kami melihat secara teknikal, saham PT Trisula Textile Industries Tbk. (BELL) masih berpeluang untuk menguat," kata Herditya kepada Bisnis, Rabu (13/10/2021). Dari enam saham emiten tekstil yang dicermati, Herditya menuturkan volume perdagangan saham emiten tekstil cenderung mini.
Enam saham emiten tersebut adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), PT Pan Brothers Tbk. (PBRX), PT Trisula Textile Industries Tbk. (BELL), dan PT Trisula International Tbk. (TRIS). Lalu, PT Polychem Indonesia Tbk. (ADMG), dan PT Asia Pacific Investama Tbk. (MYTX).
"Jadi para investor harus tetap mencermati dari sisi volume," ucap dia.
Herditya pun menyarankan investor untuk beralih ke saham-saham sektor lain terlebih dahulu.
Baca Juga
Adapun berdasarkan pantauan Bisnis, dari enam saham tekstil tersebut, dua saham yakni BELL dan ADMG mengalami penguatan hari ini.
Saham BELL menguat 3,14 persen ke harga Rp164 per saham dan ADMG menguat 0,93 persen ke harga Rp216 per saham. Saham BELL menguat 3,14 persen sejak awal tahun, sementara ADMG telah terkoreksi 7,69 persen sejak awal tahun.
Sementara, saham MYTX tercatat turun paling dalam hari ini, yakni 6,41 persen ke harga Rp73 per saham. Secara year to date (ytd), saham MYTX telah menguat 46 persen.
Sementara tiga saham lainnya, yakni TRIS, PBRX, dan SRIL ditutup stagnan atau tidak berubah. Saham SRIL sendiri telah disuspensi Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Adapun secara YTD, saham TRIS tercatat turun 45,10 persen, saham PBRX terkoreksi 48,78 persen, dan saham SRIL telah terkoreksi 44,27 persen.