Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas dan Bursa AS Anjlok Tekan IHSG, Intip Rekomendasi Sahamnya

Anjloknya harga komoditas dan bursa AS berpotensi menjadi sentimen negatif bagi IHSG yang tengah menantikan sentimen laporan keuangan kuartal III/2021.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan kembali bergerak menukik pada perdagangan hari ini, Rabu (13/10/2021). Sejumlah saham tetap menarik diperhatikan.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.486,27 naik 0,41 persen atau 26,57 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.460,09-6.504,01.

Melalui seluruh konstituen sebanyak 233 saham ditutup menguat, 279 saham terkoreksi, sedangkan 151 saham terpantau stagnan pada akhir perdagangan kemarin.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan bursa Amerika Serikat kembali terjungkal di hari ketiga perdagangan pekan ini, beberapa komoditas juga turut anjlok.

"Antisipasi rilis data inflasi AS bulan September sekitar 0,3 persen atau 5,3 persen YoY Rabu ini dan antisipasi laporan keuangan emiten kuartal III/2021 mendorong Indeks DJIA kembali terjungkal di hari ke-3 sebesar -0.34% dan jika dikombinasikan dengan jatuhnya harga beberapa komoditas," urainya, Rabu (13/10/2021).

Anjloknya harga komoditas dan bursa AS berpotensi menjadi sentimen negatif bagi investor untuk melakukan profit taking dalam perdagangan Rabu ini.

Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 6443-6537. Adapun, rekomendasi saham yang disematkan label beli yakni JSMR, PTPP, JPFA, PGAS, MIKA, WIKA, MAPI, UNVR, CPIN, dan ASII.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper