Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi grup Indika, PT Petrosea Tbk. (PTRO) mendapatkan kontrak baru pertambangan bersama anak usahanya senilai US$265 juta atau setara Rp3,6 triliun dengan estimasi kurs Rp14.200 per dolar AS.
Corporate Secretary Petrosea Anto Broto mengungkapkan perolehan kontrak baru ini terjadi pada Minggu (10/10/2021) antara perseroan sebagai manajemen proyek dan PT Karya Bhumi Lestasi sebagai kontraktor yang merupakan anak usaha 100 persen dan menjadi pihak yang mendapatkan kontrak.
Adapun, kerja sama tersebut dilakukan dengan PT Hardaya Mining Energy dan PT Central Cipta Murdaya sebagai klien dan pemberi jaminan pembayaran atas kewajiban pembayaran kepada perseroan dan anak usahanya.
"Jenis kontrak merupakan perjanjian jasa pertambangan dan perjanjian rental peralatan dengan nilai kontrak US$265 juta dalam jangka waktu 4 tahun," urainya dalam keterbukaan, Selasa (12/10/2021).
Lebih lanjut, kontrak yang senilai Rp3,6 triliun ini akan memberikan tambahan pendapatan dan memperkuat kondisi keuangan perseroan.
Emiten yang 15 persen sahamnya dimiliki investor kawakan Lo Kheng Hong itu mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$11,76 juta pada semester pertama 2021, meningkat 29,8 persen dibandingkan dengan US$ 9,06 juta pada tahun sebelumnya.
Baca Juga
Sementara itu, total pendapatan perusahaan juga meningkat 9,89 persen menjadi US$ 193,30 juta dari US$ 175,90 juta pada periode yang sama tahun 2020.
Kenaikan laba PTRO sebagian besar dicapai melalui peningkatan kegiatan operasional di lini bisnis Kontrak Pertambangan, dimana total volume overburden removal meningkat 26,82 persen yoy menjadi 58,02 juta dan coal productionmeningkat 25,49 persen yoy menjadi 15,95 juta ton.