Bisnis.com, JAKARTA – Setelah menyelesaikan akuisisi Nusantara Resources, PT Indika Energy Tbk. siap melebarkan sayapnya di usaha tambang emas.
Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando menyebutkan bahwa perseroan menargetkan bisa mulai produksi sekitar 100.000 ons emas pada 2024 mendatang.
“Kami menargetkan mulai produksi di 2024. Kami menargetkan produksi sebanyak 100.000 ons emas per tahunnya,” jelasnya kepada Bisnis, dikutip Senin (11/10/2021).
Adapun, untuk melakukan akusisi penuh pada Nusantara Resources, emiten bersandi INDY tersebut mengalirkan belanja modal senilai US$42,7 juta yang berasal dari kas internal.
Ricky juga menegaskan bahwa kontribusi Nusantara Resources pada pendapatan INDY nantinya tetap akan bergantung pada harga emas di masa mendatang.
Akuisisi INDY pada Nusantara Resources dilakukan melalui anak usahanya PT Indika Mineral Investindo (IMI). Transaksi dilakukan melalui mekanisme scheme of agreement sebagaimana diatur dalam Australian Corporations Act 2001.
Baca Juga
“Penyelesaian transaksi ini telah mendapatkan persetujuan pemegang saham Nusantara Resources Limited [NUS] dalam rapat umum pemegang saham pada 22 September 2021,” jelas Sekretaris Perusahaan Adi Pramono dalam keterbukaan informasi, Rabu (6/10/2021).
Indika Mineral Investindo (IMI) telah membayar 0,35 dolar Australia per saham NUS atau senilai total 58,81 juta dolar Australia (sekitar Rp610,89 miliar) untuk mencaplok 168,04 juta saham NUS.