Bisnis.com, JAKARTA - Emiten laboratorium, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) meyakini kinerja perseroan pada kuartal III/2021 masih sesuai dengan target yang ditetapkan tahun ini, meski pemeriksaan terkait Covid-19 mulai menurun. Sejumlah strategi disiapkan.
Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty menjelaskan kinerja perseroan pada kuartal III/2021 masih sesuai target yang ditetapkan.
"Strategi Prodia untuk mempertahankan kinerja perseroan kami fokus pada kesinambungan bisnis jangka pendek dan jangka panjang, keunggulan operasional perseroan serta upaya menjaga pertumbuhan pendapatan dan laba," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (10/10/2021).
Emiten bersandi PRDA ini fokus berupaya untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan tes genomik dan tes kesehatan lainnya yang sesuai dengan strategi pertumbuhan kinerja yang telah tetapkan.
Perseroan juga terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat terus meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses kerja, meningkatkan layanan bagi pelanggan, dan mengakselerasi transformasi digital layanan kesehatan.
Baca Juga
Saat ini, Prodia juga terus mengembangkan layanan berbasis digital dengan memperhatikan customer journey dan patient centric model, peningkatan layanan eProdia melalui ProdiaApps, edukasi dan informasi melalui website dan berbagai social media lainnya, pengembangan data health record bagi pelanggan Prodia, dan pemanfaatan teknologi informasi lainnya yang sudah dituangkan di dalam Blueprint IT Prodia.
"Sejauh ini, realisasi kinerja di kinerja kuartal III/2021 masih on track dengan target kinerja yang kami tetapkan tahun ini. Kami optimistis bisa mempertahankan kinerja yang baik hingga akhir tahun 2021," paparnya.
Lebih lanjut, informasi kinerja keuangan kuartal III/2021 akan disampaikan pada akhir Oktober atau awal November 2021.
Pada masa pandemi Covid-19, kontribusi pendapatan perseroan atau lebih dari 80 persen masih didominasi oleh tes genomik dan tes rutin. Adapun pemeriksaan Covid-19 seperti PCR, Rapid dan Swab Antigen turut berkontribusi sekitar 18 persen kepada pendapatan perseroan.
"Fokus strategi Prodia sejak awal adalah mengembangkan tes pemeriksaan khusus dan terbaru sesuai perkembangan ilmu dan teknologi Lab kesehatan termasuk genomik, dan juga pemeriksaan kesehatan berbasis kesehatan individu," ujarnya.
Prodia memperluas layanan pemeriksaan kesehatan yang sifatnya preventif sehingga sejalan dengan tujuan mempromosikan paradigma sehat.
Pada Semester I/2021, perseroan telah melayani lebih dari 8 juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari tes genomik, tes rutin, tes Covid-19, dan pemeriksaan kesehatan lainnya.
Kenaikan pendapatan bersih pada Semester I/2021 ditopang oleh kontribusi pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sebesar 68,19 persen kepada pendapatan Perseroan.
Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sebesar 31,81 persen terhadap pendapatan Perseroan.
Pendapatan tes esoterik juga mengalami pertumbuhan 214,9 persen menjadi sebesar Rp485,01 miliar seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan tes esoterik pada semester I/2021 menjadi sekitar 1 juta tes.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, pendapatan Prodia naik 88,43 persen menjadi Rp1,23 triliun dibandingkan dengan Rp657,29 miliar pada semester pertama 2020.
Prodia pun berbalik laba menjadi laba Rp301,02 miliar pada semester awal 2021 dari rugi Rp12,09 miliar pada semester pertama 2020.