Bisnis.com, JAKARTA – Mulai dari tekanan suplai penerbitan Surat Utang Negara (SUN) yang semakin kecil hingga likuiditas investor yang masih besar, pergerakan imbal hasil (yield) di kuartal IV/2021 masih berpotensi turun.
Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Ariawan menyampaikan bahwa pada tiga bulan terakhir tahun 2021 ini, tren positif di pasar SUN domestik yang telah terjadi pada kuartal III/2021 masih akan terus berlanjut.
“Di kuartal IV/2021, tren positif di pasar domestik diperkirakan masih berpeluang berlanjut seiring tekanan supply penerbitan SBN [Surat Berharga Negara/SUN] yang semakin kecil,” ujar Ariawan kepada Bisnis, Rabu (6/10/2021).
Dia menjelaskan bahwa target penerbitan SBN melalui lelang SUN dan sukuk hanya sebesar Rp80,75 triliun, jauh di bawah penerbitan SBN melalui lelang di kuartal I hingga kuartal III yang lebih dari Rp225 triliun per kuartal.
Selain itu ungkapnya, dengan likuiditas investor yang masih besar, potensi masuknya investor ke pasar domestik juga masih cukup tinggi.
Apalagi dengan kenaikan yield yang terjadi di bulan September. Hal tersebut menurutnya akan menambah daya tarik pasar domestik sehingga berpeluang membuka ruang bagi investor untuk kembali masuk ke pasar.
Baca Juga
Oleh karena itu, Ariawan mengungkapkan bahwa yield SUN Indonesia akan tetap rendah di akhir kuartal 2021.
Sementara itu, dia menuturkan potensi risiko untuk pergerakan imbal hasil SUN Indonesia di kuartal akhir ini berasal dari eksternal, ditengah masih tingginya volatilitas dan ketidakpastian global.
“Yield SUN seri 10 tahun berpotensi turun ke level 6,0 persen–6,1 persen di kuartal IV/2021,” katanya.
Sementara itu, untuk potensi penurunan yield di bawah 6 persen masih ada ungkap Ariawan. Walaupun peluangnya akan lebih terbatas mengingat volatilitas dan ketidakpastian global masih terus berlanjut.
Berdasarkan data dari laman World Government Bonds, tingkat imbal hasil SUN Indonesia seri acuan 10 tahun berada di kisaran 6,39 persen. Di mana dalam sepekan terakhir yield SUN terpantau turun 0,8 basis poin.
Sedangkan dalam sebulan terakhir justru menguat 21,5 basis poin. Lalu untuk sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd), yield SUN Indonesia seri acuan 10 tahun telah turun 59,8 basis poin.