Bisnis.com, JAKARTA – Entitas gabungan GoTo (Gojek-Tokopedia), PT Aplikasi Karya Anak Bangsa resmi masuk menjadi pemegang saham emiten ritel milik Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA)
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (7/10/2021), MPPA melaporkan perubahan kepemilikan saham perseroan terbaru yang merujuk pada POJK No. 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka.
Corporate Secretary Matahari Putra Prima Danny Kojongian menyampaikan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) telah tercatat memiliki saham baru MPPA di atas 5 persen, setelah PT Multipolar Tbk. (MLPL) melakukan transaksi penjualan saham perseroan kepada perusahaan unikorn tersebut.
“Bahwa pada tanggal 04 Oktober 2021, MLPL telah melakukan transaksi penjualan saham perseroan yang dimiliki kepada AKAB,” tulis Danny dalam keterbukaan informasi, Kamis (7/10/2021).
Dia menyampaikan, penjualan yang dilakukan MLPL adalah sejumlah 507.142.900 saham pada harga Rp700 per saham. Saham tersebut mewakili 6,74 persen kepemilikan saham atas MPPA.
Oleh karena itu, kini perusahaan Aplikasi Karya Anak Bangsa telah resmi memiliki 6,74 persen saham di emiten ritel tersebut.
Baca Juga
Lebih lanjut Danny menjelaskan bahwa tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material yang telah diumumkan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha emiten ritel tersebut.
Sebelumnya, CEO MPPA Elliot Dickson dalam keterbukaan informasi mengabarkan rencana penambahan modal MPPA dengan menggandeng MLPL serta entitas unikorn GoTo.
Rencana ini ungkapnya bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar dan investasi strategi omnichannel Hypermart melalui penerbitan saham baru yang dijadwalkan selesai dalam kuartal IV/2021.
"Kami gembira bahwa perseroan melakukan peningkatan modal dan bersiap untuk mengeksekusi rencana-rencana kami sambil terus berinovasi bagi konsumen Indonesia,” jelasnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (5/10/2021).
Multipolar dan Grup GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia, akan berpartisipasi dalam peningkatan modal ini. Peningkatan modal ini, dalam bentuk penerbitan saham baru, dijadwalkan selesai dalam kuartal IV/2021.
Keberhasilan peningkatan modal Hypermart akan menyediakan dana bagi perseroan untuk bertumbuh, mengeksekusi strategi ritel omnichannel-nya, dan memperkuat neraca keuangannya.
Operator Hypermart dengan jaringan lebih dari 200 gerai di 72 kota, platform logistik dan distribusi nasional tersebut telah berhasil menaikkan pola belanja e-grocery di masa pandemi.
Dikenal sebagai “Walmart Indonesia”, Hypermart meningkatkan penjualan online lebih dari empat kali dibanding tahun lalu, memposisikan Hypermart sebagai pemimpin ritel omnichannel di Indonesia.